Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang dan ASEAN Bersinergi buat Hadapi Serbuan Mobil Listrik China

Kompas.com - 20/05/2024, 13:16 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang dan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) berencana untuk menciptakan strategi bersama pertamanya dalam mendorong percepatan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di kawasan.

Dikutip Asia Nikkei pada Senin (20/5/2024), percepatan industri yang mencakup produksi dan penjualan terkait ditunjukan guna melawan penertrasi mobil listrik China hingga 2035 mendatang.

Dalam kerja sama ini Jepang bermaksud untuk memanfaatkan 140 miliar yen yang diperoleh dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri dalam anggaran bantuan ke negara-negara selatan, untuk pelatihan personil.

Baca juga: Jenis Pelanggaran yang Terekam Kamera ETLE di Jakarta

Ilustrasi mobil listrik.SHUTTERSTOCK/BIGPIXEL PHOTO Ilustrasi mobil listrik.

Langkah Jepang untuk menjalin strategi bersama tersebut karena perusahaan otomotif dari Negri Sakura sudah cukup kuat di kawasan. Bahkan pabrikan seperti Toyota dan Honda telah menjadikan ASEAN sebagai hub produksi.

Pada fasilitas yang dimiliki di ASEAN, perusahaan mampi memproduksi 3 juta unit mobil per tahun dan 80 persennya diekspor ke Timur Tengah dan negara lain.

Untuk investasi di bidang generasi mendatang, kedua belah pihak juga mempertimbangkan pengadaan bersama bahan langka yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik dan menjajaki penelitian di bidang seperti daur ulang baterai.

Adapun proyek yang sedang dipertimbangkan di antaranya ialah pengembangan biofuel yang terbuat dari minyak jelantah.

Baca juga: Inreyen Masih Berlaku pada Sepeda Motor Baru?

Ekspor mobil listrik BYD dari China ke berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, dan AsiaDok. Insideevs.com Ekspor mobil listrik BYD dari China ke berbagai negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia

Kedua belah pihak juga akan bekerja sama dalam membuat perkiraan pasar otomotif global, termasuk di negara-negara berkembang, hingga tahun 2035.

Hingga saat ini, setiap merek otomotif Jepang menjalankan bisnisnya sendiri-sendiri di ASEAN.

Namun seiring dengan semakin kuatnya kehadiran perusahaan China seperti BYD dan SAIC Motor di kawasan ini, pemerintah Jepang semakin perlu turun tangan menyusun strategi bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau