HANOI, KOMPAS.com – Bagi Anda yang sehari-hari berkendara di Jakarta, mungkin merasa lalu lintas Ibu Kota sangat menguras emosi.
Selain macet, jalanan Jakarta dipenuhi orang-orang yang ingin cepat sampai tujuan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja.
Meski begitu, Jakarta tampaknya masih sedikit lebih baik dibandingkan Hanoi, Ibu Kota negara Vietnam.
Baca juga: Risiko Melajukan Mobil Matik Tanpa Memanaskan Mesin Dulu
Hanoi mungkin punya beberapa ruas jalan yang lebih lebar dibandingkan Jakarta. Kualitas jalan pun terbilang lebih baik dan minim kerusakan.
Tapi tidak dengan kondisi lalu lintas yang bisa dibilang cukup semrawut. Satu kemiripan dengan Jakarta adalah sepeda motor, yang rupanya menjadi alat transportasi utama masyarakat Hanoi.
Pukul 08.00 hingga 09.00 pagi mungkin waktu tersibuk. Selain volume lalu lintas meningkat, trotoar seperti disulap menjadi area parkir. Pemandangan yang sebenarnya familiar bagi mereka yang tinggal di Jakarta.
Baca juga: Komparasi Wuling Cloud EV Vs BYD Dolphin, Mana Lebih Unggul?
Tak jarang pejalan kaki harus masuk di badan jalan karena trotoar penuh. Dan uniknya, beberapa persimpangan justru tidak menyematkan lampu lalu lintas.
Alhasil orang-orang dan kendaraan bisa saling berpapasan, bahkan bersentuhan ketika kendaraan dari sejumlah arah bertemu di persimpangan.
Satu kekhawatiran bagi turis tampaknya adalah takut tertabrak motor. Namun ajaibnya hal itu tidak penulis temukan selama berada di Hanoi.
Baca juga: Bertemu Honda Monkey ala Harley-Davidson Low-Rider ST
Salah seorang pemandu wisata selama di Vietnam yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan, kemacetan memang sering terjadi di Ibu Kota Vietnam.
Tapi lalu lintas di Hanoi sudah terbilang lebih baik ketimbang dulu. Ia juga mengklaim kecelakaan jarang terjadi di Hanoi.
“Saya tidak mengatakan ini berantakan, karena saya sudah terbiasa,” ujar dia di Vietnam (16/5/2024).
Baca juga: Modifikasi Honda Giorno, Tampil Necis dengan Aksen Serat Karbon
“Anda melihat banyak kemacetan, Anda melihat banyak sepeda motor, namun hanya sedikit kecelakaan. Sepeda motor tahu cara menavigasi lalu lintas,” kata dia.
Selain semrawut, regulasi lalu lintas bagi pemotor juga tidak ketat. Beberapa kali penulis melihat motor yang berhenti di zebra cross, tidak memakai helm, tidak memasang spion, hingga membawa barang-barang melebihi kapasitas.
Trung mengatakan, sejumlah pemotor sudah mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Termasuk soal pemakaian helm, yang lebih menyerupai topi ketimbang model half face atau full face yang banyak dipakai di Jakarta.
Baca juga: Modifikasi Wuling Binguo EV, Tampil Ceper Berkat Body Kit
“Ada peraturan ketat bagi pengemudi, baik mobil maupun sepeda motor. Terkadang Anda melihat banyak sepeda motor dan sedikit menakutkan," kata Trung.
"Namun saat Anda menyeberang jalan, Anda dapat menyeberang dengan mudah tanpa masalah,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.