Arus Balik Berpotensi Hujan, Jangan Abaikan Kondisi Ban Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membagikan laporan baru terkait prakiraan cuaca, untuk periode arus balik mulai Jumat (12/4/2024) hingga Selasa (16/4/2024).

Berdasarkan laporan, ada potensi hujan tingkat sedang di setiap harinya dengan probabilitas lebih dari 70 persen. Persebarannya cukup merata, khususnya di hampir semua wilayah pulau Jawa.

“Potensi awan dengan kategori tinggi atau lebih dari 70 persen untuk sepekan ke depan cukup mendominasi, khususnya di wilayah pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi,” ucap Prakirawan, dikutip Kompas.com dalam tayangan resmi BMKG di Instagram, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Naik Travel Gelap Saat Arus Balik, Siap-siap Tak Dapat Santunan

Lihat Foto

Ilustrasi berkendara saat hujan((Larmoyeux & Bone))

Menyikapi adanya potensi hujan, masyarakat yang hendak melakukan perjalanan arus balik diimbau untuk melakukan persiapan menyeluruh.

Salah satu poin persiapan yang sebaiknya tak diabaikan adalah ban mobil dalam kondisi prima. Pastikan ketebalannya masih cukup dan tidak botak

Koko Jatmiko, Product Research and Development Manager Accelera Tires menjelaskan, kualitas dan ketebalan ban mobil bisa ditakar melalui tread wear indicator alias TWI.

“TWI itu ibaratnya barometer ketebalan ban. Jadi kalau ditanya kapan ban harus diganti? Ya kalau sudah menyentuh garis TWI,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

Baca juga: Arus Balik, Tol Fungsional Jogja-Solo Hanya Beroperasi Satu Arah

Lihat Foto

Tread Wear Indicator (TWI) pada ban motor(Dok. DAM)

Koko menambahkan, umumnya ban mulai botak dan garis TWI tersentuh setelah melewati menempuh 40.000 kilometer.

Usianya relatif tergantung penggunaan, namun biasanya jarak tersebut dicapai dalam waktu 12 bulan sampai 18 bulan.

“Misalnya ban sudah ketahuan botak pas selesai mudik, sebaiknya diganti dulu, baru mulai perjalanan (arus) balik,” ucap dia.