Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjebak Macet di Kawasan Puncak, Ingat Jaga Jarak Aman

Kompas.com - 12/04/2024, 15:22 WIB
Selma Aulia,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Libur Lebaran 2024 yang tinggal beberapa hari lagi biasanya digunakan masyarakat untuk berlibur bersama keluarga.

Hal ini terlihat terjadi kemacetan di beberapa ruas Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada H+2 Lebaran atau Jumat(12/4/2024).

Dikutip dari Kompas.com, kemacetan terjadi di ruas jalan yang menuju kawasan wisata Puncak Bogor.

Kepadatan arus lalu lintas terjadi dari kedua arah sejak pagi. Titik kemacetan terpantau dari Simpang Gadog hingga ke ruas jalan Pasir Muncang.

Baca juga: Arus Balik, Tol Fungsional Jogja-Solo Hanya Beroperasi Satu Arah

Selain itu, kemacetan juga terjadi di Miniamania, Cipayung Bawah, Jalan Cipayung Girang Atas, Megamendung dan Simpang Pasar Cisarua.

Maka dari itu, bagi pengemudi mobil yang terjebak macet di puncak diharapkan untuk berhati-hati dan pastikan untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pertama yang perlu diterapkan adalah menjaga jarak aman antar kendaraan saat macet di tanjakan.

“Berhenti sebaiknya jarak 20-30 meter di belakang mobil yang bergiliran mendaki tanjakan. Hiraukan pengemudi lain yang memprovokasi agar mepet ke depan. Jarak itu, untuk ancang-ancang atau menghindar mobil di depan meluncur mundur,” kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cara Mencegah Mobil Overheat Saat Terjebak Macet

Kedua, biasakan untuk berhenti dengan menggunakan rem tangan. Jika akan kembali bergerak maju, pengemudi akan mudah untuk menyesuaikan kombinasi kopling dan gas.

Langkah tersebut, sangat berguna untuk mengurangi kemungkinan mobil sampai mundur di tanjakan.

Selain itu, pengemudi harus tenang dan konsentrasi dalam menguasai segala macam medan, sebab psikologis sopir bisa terganggu jika panik. Selain itu, sebaiknya AC mobil dimatikan, ini berguna untuk mengurangi beban mesin.

Baca juga: Menikmati Pesona Nepal van Java dengan Innova Zenix Hybrid

Mobil matik atau manual, pengemudi butuh memahami ketinggian tanjakan dan beban muatan penumpang yang dibawa. AC biar enteng, dimatikan saja. Bahkan, jika memang berhenti di titik paling curam, sebaiknya jumlah penumpang di kurango. Apalagi mobil penggerak roda depan atau FWD,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bukan Lagi Terowongan, Apa Senjata Hamas untuk Melumpuhkan Israel Kali Ini?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau