JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kebakaran bus masih kerap menimpa layanan bus AKAP sehingga menimbulkan banyak kerugian.
Salah satu faktor yang kerap jadi alasan penyebab bus terbakar, adalah penumpang yang mengisi daya power bank pada soket listrik bus.
Oleh karena itu biasanya saat bepergian menggunakan layanan bus AKAP, kerap kali ditemui tulisan berupa imbauan agar penumpang tidak mengisi daya power bank di kabin bus.
Akan tetapi imbauan tersebut masih sering disepelekan oleh para penumpang bus yang kerap mengisi daya power bank di bus. Padahal, colokan untuk mengisi daya listrik merupakan fasilitas yang diperuntukan untuk mengisi daya baterai ponsel saja.
Baca juga: LPK Hino Dapat Sertifikat Akreditasi dari Kementerian Tenaga Kerja
Gunawan, salah satu kernet bus dari PO Gumarang Jaya mengatakan, larangan penumpang untuk tidak cas power bank di kabin bus berkaitan erat dengan keselamatan banyak nyawa di dalam bus.
"Sistem kelistrikan di kabin bus hanya dirancang untuk mengisi daya ponsel saja. Kalau sampai dipaksakan bisa korsleting. Sebelumnya sudah pernah ada kejadian bus Jawa yang terbakar karena penumpangnya mengisi daya untuk power bank. Sama seperti power bank, laptop juga bahaya," kata Gunawan kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Chery Indonesia Mulai Ekspor Mobil Tahun Ini
Maka dari itu biasanya kru bus akan langsung menegur penumpang secara baik-baik bila kedapatan sedang mengecas power bank. Demi mencegah bahaya fatal yang ditimbulkan.
Gunawan menyarankan, agar perjalanan mudik lebih aman, sebaiknya penumpang mengisi daya powerbank saat tiba di rest area saja.
"Pada saat ke rest area ada jeda waktu beberapa saat yang bisa dimanfaatkan penumpang untuk mengisi daya laptop atau power bank," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.