Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Mudik, Fatalnya Abaikan Kondisi Ban Serep Mobil

Kompas.com - 13/03/2024, 14:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi yang akan melakukan mudik Lebaran 2024 menggunakan mobil pribadi, sudah wajib melakukan persiapan guna memastikan kondisi kendaraan tetap prima.

Tak hanya sekadar melakukan pengecekan kondisi mesin saja, tapi juga harus memastikan komponen pendukung lainnya dalam kondisi baik. Salah satunya seperti ban serep.

Seperti diketahui, posisi ban serep yang tak mudah terlihat kerap membuat pemilik mobil lupa bahkan malas untuk mengecek kondisinya. Padahal, fungsinya ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik ke kampung halaman sangat penting.

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Versi Kemenhub

Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, pemilik mobil baiknya menyediakan waktu untuk mengecek kondisi ban serep. Caranya juga mudah, cukup dengan melihat kondisi permukaan ban tersebut.

"Cukup lihat secara fisik apakah ada goresan, benjolan, atau sobekkan pada permukaan ban atau tidak. Lalu cek juga tekanan udara, kalau kurang ditambah. Sehingga ketika digunakan sudah siap. Lalu lap ban jika memang sudah kotor," ucap Zulpata kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Zulpatan menjelaskan, untuk tekanan udara pada ban serep baiknya di angka 44 Psi atau 300 kPa (3.0 Kgf/Cm2) untuk mobil keluarga berkapasitas 7 penumpang. Sedangkan mobil yang lebih kecil, bisa di bawahnya.

Tujuan dari pengisian udara agar ketika terjadi masalah saat perjalanan, ban serep sudah siap digunakan sehingga pemilik mobil tak kerepotan.

Baca juga: Mudik 2024, Menhub Sebut Ada Diskon Tarif Tol dan Transportasi

"Ini dilakukan untuk menghindari penyusutan tekanan angin. Jadi, 300 kPa adalah tekanan yang direkomendasikan. Supaya lebih aman, gunakan nitrogen karena bisa menjaga tekanan lebih lama," ujar Zulpata.

Bila ingin ban serep lebih awet, ada baiknya sesekali ikut dilakukan rotasi dengan ban yang digunakan. Catatanya, ban serep dan ban utama harus memiliki dimensi yang sama.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pengguna mobil pribadi pada tahun ini mencapai 35,42 juta atau sekitar 18,3 persen dari total pergerakan yang diprediksi sebesar 193,6 juta orang untuk 2024.

Baca juga: Apa Beda Tuas Transmisi Mobil Matik Model Zig-zag dan Lurus?

Dengan prediksi tersebut, bisa dipastikan kondisi jalan menuju kampung halaman juga akan padat. Hal ini tak hanya membuat kerja mesin mobil lebih berat, tapi juga ban karena ada kemungkinan harus membawa bobot yang lebih berat dari biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ajak JPU Berlogika, Tom Lembong: Kalau Impor Gula Bukan untuk Industri, Apa Urusannya Sama Kemenperin?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Rapat Ala Dedi Mulyadi, 20 Menit Hasilkan 18.000 Lowongan Kerja di Pabrik Mobil BYD

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Australia vs Indonesia, Siaran Langsung RCTI Plus, Kick Off 16.10 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

Kronologi Rendang Sapi 200 Kilogram Willie Salim Hilang Saat Dimasak Meski Dijaga Polisi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

RUU TNI Sah Jadi Undang-Undang, Ini Poin-poin Perubahannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Pemesanan Tukar Uang Baru BI Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Cara Daftarnya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

TNI Diminta Tak Lindungi Prajurit yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung, Terlalu Barbar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Beberapa Jam Dibuka, Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Jabar Rp 10 M

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Sindir Ariel NOAH soal Perizinan Lagu, Ahmad Dhani: Enggak Usah Sok Kaya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Pernah Ditegur Tarzan Srimulat gara-gara Terlalu Prioritaskan Keluarga, Nunung: Masa Tuamu Akan Hancur

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rumah di Jaksel Dibobol Penjaga Sendiri, Motor hingga Kulkas Digondol!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau