JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik menggunakan layanan bus AKAP merupakan salah satu pilihan masyarakat Indonesia setiap musim libur Lebaran. Namun, bepergian menggunakan layanan bus AKAP acap kali tidak luput dari kejadian kriminal berupa kemalingan.
Sejumlah pemberitaan tentang kasus pencurian yang ada di bus tentunya membuat calon penumpang bus harus lebih berhati-hati. Sebab, modus dari aksi pencuri di dalam bus punya strategi yang beragam.
Baca juga: Suzuki Siap Luncurkan MPV Listrik, Dimensi Lebih Kecil dari Ertiga
Sekjen Bus Mania Comunity (BMC) Bayu Feng menyarankan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar penumpang tetap aman naik bus AKAP. Pertama, penumpang harus selalu waspada barang bawaan pribadi, jangan pernah lengah atau lupa.
"Lalu baca ketentuan tiket tentang aturan terhadap barang berharga. Laporkan ke kru jika ada gerak-gerik penumpang yang membahayakan. Penumpang yang membawa barang berharga untuk melaporkan kepada kru, sehingga kru bus akan lebih bertanggung jawab terhadap barang bawaan penumpang,” katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: Indonesia Siap Jadi Negara Pertama ASEAN yang Produksi Baterai EV
Pria yang akrab disapa Feng itu juga menyarankan, perusahaan otobus (PO) harus meningkatkan layanan bus AKAP dari sisi keamanan. Misalnya PO meningkatkan sistem keamanan berupa CCTV pada setiap bus, pemutakhiran data penumpang dengan mencocokkan KTP, nama, dan nomor ponsel aktif.
Lalu, saat bus akan berangkat maupun masuk rumah makan sebaiknya kru juga mengingatkan kepada penumpang tentang barang berharga agar lebih berhati-hati.
“Lakukan pemeriksaan barang bawaan penumpang saat naik atau turun bus. Kemudian customer service juga harus lebih responsif bila ada hal-hal keluhan konsumen agar konsumen tidak panik,” kata Feng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.