KLATEN, KOMPAS.com - Ban menjadi bagian mobil paling berat kerjanya karena sebagai penopang beban kendaraan secara keseluruhan.
Selain menopang beban, ban juga sebagai komponen pertama ketika mobil mendapat benturan dari jalan yang tidak rata.
Maka dari itu, kondisi ban wajib prima sebelum mobil digunakan untuk perjalanan jauh serta bermuatan penuh seperti saat mudik.
Baca juga: Jangan Tunggu Sampai Botak, Cek Harga Ban Mobil per Maret 2024
Pemilik Everest Motor Spesialis Nissan & Datsun Bintaro, Eko Setiawan, mengatakan konsumen jangan sampai telat mengganti ban jika sudah muncul tanda-tandanya.
“Jika ban sudah sobek, benjol, tapak ban aus, atau tekanan udara mudah habis, maka sebaiknya diganti segera demi kenyamanan serta keamanan selama berkendara,” ucap Eko kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Eko mengatakan ban yang sobek sangat berisiko pecah di jalan, terlebih lagi saat melaju kencang. Ketika kendaraan melaju kencang lalu ban terkena lubang jalan, maka itu cukup mengerikan.
Baca juga: Ban Mobil Pecah di Kalideres, Tabrak Motor dan Lukai 4 Orang
“Benjol juga, itu bisa membuat kenyamanan berkendara berkurang karena berisik, kendaraan menjadi limbung, serta dapat mengurangi usia peredam kejut,” ucap Eko.
Lebih lanjut Eko menjelaskan peredam kejut yang terus menerus bekerja karena ban benjol akan mudah bocor.
Selain itu dia juga meminta pengendara untuk senantiasa memperhatikan Tread Wear Indicator (TWI) sebagai patokan aus atau tidaknya ban tersebut.
“Jadi tidak perlu menunggu ban botak, jika tebal tapak ban sudah rata dengan TWI maka sebaiknya ban diganti, ini demi keselamatan,” ucap Eko.
Baca juga: Masalah Sepele yang Jadi Penyebab Ban Mobil Benjol
TWI berupa tanda segitiga di sekeliling dinding ban menunjuk pada benjolan yang berada di cekungan atau celah tapak ban. Jika benjolan tersebut sudah rata dengan permukaan maka masa pakainya bisa dikatakan sudah habis.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, ban harus diganti saat sudah ada kerusakan yang parah.
"Misal sobek tembus pada dinding ban, kerusakan pada bagian bead (bagian yang menempel ke pelek)," ucap Zulpata kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Detik-detik Modus Kejahatan Meneriaki Ban Mobil Kempis Terjadi
Selain itu, jika kembangan ban sudah habis atau gundul, bisa segera ganti ban dengan yang baru. Jika tetap dipakai, berpotensi alami selip, terutama saat melintas jalanan yang basah.
Kemudian, untuk ban yang punya beberapa tambalan, berisiko terjadi pecah ban. Jadi lebih baik segera lakukan penggantian ban saat kondisinya sudah terlalu parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.