Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSN Ungkap Kesulitan Standardisasi Knalpot, Patokannya Belum Ada

Kompas.com - 29/02/2024, 08:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah melakukan audiensi dan diskusi terbuka dengan pihak pengusaha knalpot motor, yang tergabung di dalam Asosiasi Knalpot Seluruh Indonesia (AKSI), Jumat (23/2/2024).

Diskusi terbuka ini ditenggarai pula oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perhubungan, dan menghasilkan beberapa poin mufakat. Salah satunya adalah rencana pembuatan undang-undang soal standardisasi knalpot aftermarket.

Kendati demikian, pihak BSN mengungkap jika proses standardisasi knalpot aftermarket pasti akan cukup memakan waktu dan tidak bisa diselesaikan dengan cepat.

Baca juga: Beli Motor Listrik Tangkas Dapat Asuransi Kehilangan

Iriana Margahayu, Direktur pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur dan Teknologi BSN, mengungkap beberapa kendala yang pasti akan dihadapi, yakni menyangkut patok dan proses standardisasi.

Menurutnya, hukum positif seputar knalpot yang ada saat ini hanya mengatur sebatas kebisingan suara saja. Belum ada patokan rinci perihal bentuk, cara pembuatan, dan sejenisnya.

“Kita sebenarnya ada standar SNI terkait kebisingan, tapi isinya sama saja dengan dua regulasi yang sudah ada. Jadi nanti soal SNI baru (khusus knalpot) kita akan kaji kembali,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com.

Baca juga: Jangan Mendadak, Ini Jarak Aman Menyalakan Lampu Sein

Untuk diketahui, sejauh ini baru ada dua aturan yang menyinggung knalpot aftermarket, yakni UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 56 Tahun 2019 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan.

Lebih lanjut, Iriana juga menampik usulan jika standardisasi knalpot bisa disamakan dengan helm. Walau sama-sama berkaitan dengan motor, dua komponen ini dianggap sangat berbeda.

“Memang untuk knalpot ini berbeda ya dengan helm. Untuk knalpot ini uji yaitu uji tipe di mana harus satu set dengan kendaraannya, tidak bisa hanya knalpot nya saja yang diuji,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
db aja gk bisa? oh iye moge2 dan rxking motor dinas kalian kan berisik semua ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Negara-negara Eropa Menyesal Beli Jet Tempur F-35 AS, Apa Alasannya?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau