Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Bikin Kecelakaan, Begini Ciri Pengemudi Agresif

Kompas.com - 27/02/2024, 15:48 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat terjebak di situasi jalan yang macet, karakter asli setiap pengemudi bakal terlihat. Pengemudi yang sabar akan bertahan di lajur utama, sementara pengemudi agresif akan mencari celah-celah untuk menyalip kendaraan di depannya.

Pengemudi agresif bahkan tak ragu memakai bahu jalan agar tak terjebak kemacetan. Padahal kebiasaan ini sudah sering bikin kecelakaan dan merugikan kendaraan di sekitarnya.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi agresif biasanya berani mengambil risiko dan cenderung membahayakan orang lain.

Baca juga: Belajar dari Insiden Harrier Terguling, Bahu Tol Bukan buat Menyalip

Kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengemudi diduga mengonsumsi minuman beralkohol kembali terjadi di Kota Malang, Jawa Timur.  Dok. Satlantas Polresta Malang Kota Kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengemudi diduga mengonsumsi minuman beralkohol kembali terjadi di Kota Malang, Jawa Timur.

“Kalau ketemu mereka-mereka yang enggak waras, tindakan yang benar adalah menjauh dari masalah,” ujar Sony, kepada Kompas.com (26/2/2024).

“Sepak terjang mereka bisa dilihat dan dikontrol dari kaca spion dan kalau jaga jarak,” kata dia.

Sony menjelaskan, pengemudi agresif bakal terlihat mencolok di jalan. Biasanya mereka abai dengan jaga jarak dan mementingkan ego pribadi.

Baca juga: Update Daftar Motor Listrik Subsidi Februari 2024, Tembus 57 Model

Memberi ruang untuk pengemudi agresif memang menjengkelkan, tetapi lebih baik biarkan saja agar perjalanan lebih tenang.

Kalau kita beradu argumen dengan pengemudi agresif, maka akan menambah stres usai terjebak kemacetan. Tanpa perlu beradu argumen, pengemudi seperti itu akan membahayakan dirinya sendiri.

“Pengemudi tipe agresif jangan ditegur, bisa konflik. Kecelakaan saja belum tentu membuat mereka jera. Jadi kita harus lebih matang dalam berpikir,” ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau