Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Lawan Jejak Karbon dengan Filter Ajaib

Kompas.com - 27/02/2024, 15:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Carscoops

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota lebih hati-hati untuk beralih kendaraan listrik. Di saat banyak pabrikan lain berlomba-lomba memproduksi mobil ramah lingkungan, Toyota memilih jalan berbeda.

Toyota tak hanya fokus pada kendaraan listrik, melainkan mengembangkan teknologi hijau alternatif. Salah satu yang menarik perhatian mengembangkan filter ajaib yang mampu menyedot karbon dioksida dari udara.

Baca juga: Mitsubishi Menyimpan Harapan Besar pada XForce

Teknologi ini diklaim bukan hanya sekadar mimpi. Toyota sudah mengujinya pada mobil balap GR Corolla bermesin hidrogen. Hasilnya cukup positif, di mana filter mampu membuat mobil menjadi "negatif karbon" bukan hanya netral karbon.

Toyota kembangkan filter ajaib yang mampu menyedot karbon dioksida dari udara.Foto: Carscoops Toyota kembangkan filter ajaib yang mampu menyedot karbon dioksida dari udara.

Filter ini dipasang di bagian depan mobil dan bekerja seperti penyedot debu raksasa. Karbon dioksida yang terhisap kemudian diubah menjadi cairan menggunakan panas sisa dari mesin.

Dilansir dari Carsccops, menariknya ke depan teknologi ini juga dapat berfungsi pada mesin pembakaran biasa termasuk pada kendaraan komersial, tidak hanya pada mesin yang menggunakan hidrogen.

Namun masih ada beberapa hambatan yang harus dilalui. Filter ini belum mampu menangkap banyak karbon dioksida, karena baru mampu menangkap 20 gram CO2 dalam 91 km.

Baca juga: Cegah Kecelakaan, Ingat Kembali Fungsi Bahu Jalan Tol

Toyota kembangkan filter ajaib yang mampu menyedot karbon dioksida dari udara.Foto: Carscoops Toyota kembangkan filter ajaib yang mampu menyedot karbon dioksida dari udara.

Sedangkan mesin yang menggunakan bahan bakar fosil rata-rata mengeluarkan 8.887 gram karbon dioksida per galon atau 3,7 liter.

Selain itu, filter ini juga membutuhkan ruang yang besar untuk menyedot lebih banyak karbon dioksida. Namun kemungkinan besar akan sulit untuk dikemas dalam kendaraan penumpang.

Meskipun masih ada kekurangan, teknologi ini memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim. Sehingga Toyota disebut terus mengembangkannya agar lebih efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau