Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Sepeda Motor di JLNT Terjadi Lagi, Diduga akibat Lawan Arah

Kompas.com - 19/02/2024, 07:52 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, kembali terjadi.

Video kecelakaan tersebut viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram bernama @dailydriverind, Minggu (18/2/2024).

Dalam rekaman tersebut, disebutkan bahwa pengendara motor melawan arah akibat menghindari petugas kepolisian, sampai akhirnya terjadi kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Simulasi Kredit Chery Omoda 5 di IIMS 2024, mulai Rp 7 Jutaan

“Kondisi motornya hancur, kronologi katanya motornya lawan arah, hindari polisi katanya. Cuma ini ketabrak mobil, mobilnya mabok, katanya ya. Cuma gue datang sudah hancur juga, ringsek,” ucap perekam dalam video tersebut.

Belum diketahui secara pasti terkait kronologi kejadian tersebut, tetapi perlu dipahami bahwa pengendara motor yang melewati JLNT sudah menyalahi aturan dan dapat dikenakan sanksi. Aturan tersebut tertulis dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).

Tepatnya Pasal 287 ayat 1 dan 2, di mana setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang melanggar aturan perintah yang diisyaratkan dengan rambu lalu lintas atau alat pemberi isyarat lalu lintas dapat dipidana dengan kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Daily Drive (@dailydriver.ind)

Selain itu, JLNT dinilai sangat berbahaya untuk dilintasi sepeda motor. Salah satu yang ditekankan, yaitu adanya kemungkinan pengendara motor celaka akibat kuatnya terpaan angin di atas JLNT.

“Jalan layang relatif cukup tinggi (kurang lebih 13 meter) sehingga terpaan angin cukup kuat yang akan memberikan daya dorong yang kuat terhadap kendaraan yang lewat apalagi sepeda motor,” ucap Budiyanto, Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, Minggu (19/2/2024).

“Dengan dorongan angin yang kuat mengakibatkan sepeda motor tidak stabil dan goyang dan berpotensi terjadinya laka lantas. Apalagi Sepeda motor yang bobotnya lebih ringan dibanding dengan kendaraan roda empat atau mobil,” lanjutnya.

Menurut Budiyanto, langka-langkah yang dilakukan oleh petugas mulai dari edukasi, preventif, pencegahan hingga penegakan hukum belum mampu mencegah pengendara motor tidak melintasi JLNT.

Sebab, meski sudah ditegakkan, masih banyak pengendara motor yang nekat melintasi JLNT bahkan sampai melawan arah.

Pengendara sepeda motor terlihat masih melintasi jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2018).KOMPAS.COM/DAVID OLIVER PURBA Pengendara sepeda motor terlihat masih melintasi jalan layang non tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2018).

“Selama ini langkah penegakan hukum terhadap sepeda motor yang melewati JLNT Casablanca dilakukan dengan cara-cara konvensional yang terkadang cara pelaksanaan di lapangan cukup membahayakan keselamatan pengendara sepeda motor itu sendiri maupun pengguna jalan yang lain,” kata Budiyanto.

“Masih ada dan sering dilakukan oleh petugas pada saat melaksanakan pemeriksaan berada di tengah-tengah atau pada titik mendekati keluar. Pengendara sepeda motor yang melihat petugas berada di tengah tengah jalan atau pada titik mendekati keluar, berusaha berbalik arah dgn cara melawan arus,” lanjut mantan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya itu.

Budiyanto mengatakan, langkah yang paling efektif untuk mencegah dan meniadakan pelanggaran sepeda motor di jalan layang non tol khususnya Casablanca perlu dipasang CCTV yang terkoneksi dengan sistem electronic traffic law enforcement (ETLE).

Baca juga: Harga Mobil di Bawah Rp 300 Juta di IIMS 2024

Petugas TMC Polres Blitar Kota mengawasi layar monitor yang terhubung pada kamera pengawas di tiga titik penerapan ETLE di Kota Blitar, Senin (27/12/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Petugas TMC Polres Blitar Kota mengawasi layar monitor yang terhubung pada kamera pengawas di tiga titik penerapan ETLE di Kota Blitar, Senin (27/12/2021)

“Dengan pemasangan CCTV yang terkoneksi dengan sistem ETLE akan sangat efektif karena alat tersebut mampu mendeteksi pelanggaran selama 24 jam. Secara otomatis akan menciptakan daya tangkal,” kata Budiyanto.

Baca juga: Voltage Stabilizer Khusus Mobil Sport Tersedia di IIMS 2024

“Mereka akan berpikir bahwa JLNT sudah dipasang CCTV ETLE yang secara otomatis dapat meng-capture pelanggaran tersebut. Mereka yang akan melanggar berpikir dua kali karena pasti akan terdeteksi dan berhubungan dengan proses penegakan hukum,” lanjutnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com