Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell belum Tertarik Jualan BBM Organik Bioetanol di Indonesia

Kompas.com - 18/01/2024, 17:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan bakar minyak (BBM) organik mulai banyak tersebar di Indonesia dan dikembangkan oleh beberapa Perusahaan Migas baik milik Negara atau swasta, seperti Pertamina dan British Petroleum (BP).

Terbuat dari campuran minyak bumi dan senyawa organik seperti molasses (saripati tebu), BBM jenis ini diklaim lebih ramah lingkungan dan rendah emisi.

Kendati demikian, sebagian perusahaan Migas mengaku belum tertarik untuk memasarkan dan memasok BBM organik untuk pasar Nasional, salah satunya yakni Shell Indonesia.

Secara riset dan pengembangan, pihak Shell sejatinya sudah memiliki produk BBM organik dan target pasarnya adalah benua Eropa serta Amerika.

Baca juga: Cara Pilih Pelindung Sepatu yang Baik buat Musim Hujan

Ilustrasi mobil dengan bahan bakar bioetanolDok. Auto.hindustantimes.com Ilustrasi mobil dengan bahan bakar bioetanol

Min Yhi Tan, Senior Vice President Mobility Shell Asia menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang telah didiskusikan oleh pihak pusat, dan diputuskan jika Shell Indonesia belum akan menjual BBM organik.

Dia menambahkan, pihak Shell akan berfokus mengembangkan pelayanan dan kenyamanan bagi konsumen, serta meningkatkan kualitas BBM yang sudah dipasarkan.

“Fokus utama kami untuk saat ini adalah mengembangkan lini-lini produk yang tersedia, mulai dari lini terjangkau seperti Shell Super, sampai lini Nitro,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Selain itu, pihak Shell juga mengaku tengah berfokus pula untuk menggaet konsumen pengguna mobil hybrid dan mobil listrik, dengan menyediakan SPKLU DC fast charging.

Baca juga: Bisnis Suku Cadang Kendaraan Jadi Opsi Menarik di Awal 2024

Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik Shell, sudah mendukung fast charging DC CCS-2Kompas.com/Daafa Alhaqqy Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) milik Shell, sudah mendukung fast charging DC CCS-2

Kendati demikian, Min Yhi memastikan jika BBM organik milik Shell berpeluang hadir di Indonesia, tergantung situasi dan kondisi, serta tingginya demand dari masyarakat.

“Kami pasti akan mengevaluasi lebih lanjut untuk ke depannya, utamanya tergantung dari demand pasar itu sendiri,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com