JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor yang jengkel usai isi bensin eceran motornya jadi "brebet" alias sulit digas.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, omg.indonesia.ig, diduga bensin yang dia beli di salah satu warung tercampur dengan air sehingga membuat pembakaran di ruang mesin tidak sempurna.
Baca juga: Modifikasi Suzuki Jimny, Pakai Ban Crawler seperti Traktor
"Gua abis isi bensin di warung motor gua digas brebet-brebet gak bisa jalan, untung gua di pom (bensin) gua kuras, gua buang. Gua rasa ini bukan bensin tapi air. Baunya aja gak ada nyanter-nyanternya," kata pria di video tersebut dikutip Kamis (18/1/2024).
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam video terlihat usai dikuras dan isi bensin di SPBU, motornya kembali normal.
"Benar aja kan. Jualan bensin isi bensin, udah bisa digas-gas motor gua sekarang tadi mah digas mati. Gua blacklist tuh warung di kampungan gua," katanya.
Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi mengatakan, efek bensin yang tercampur air memang kurang baik untuk mesin.
"Efek bensin berair buat mesin itu pasti pembakaran kurang sempurna. Mesin bakal brebet-brebet. Kemudian kedua yaitu memperpendek usia busi, busi bakal lebih cepat mati," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).
Baca juga: Korlantas Polri Bentuk Jaringan Khusus untuk Tekan Angka Kecelakaan
Ribut menjelaskan, motor brebet akibat pembakaran tidak sempurna. Sebab seharusnya mesin membakar uap bensin tetapi di sini menjadi air. Sedangkan titik didih air berbeda dengan bahan yang mudah terbakar semisal bensin.
Pun demikian dengan busi. Busi mengeluarkan api untuk membakar uap bensin tapi mahal membakar air. Karena air tak terbakar busi jadi basah hal itu yang kemudian membuat umur busi jadi pendek.
Pada motor Honda, penggunaan busi standar bisa mencapai 6.000 km sedangkan busi non standar bisa sampai 20.000 km. Namun biasanya saat servis motor mekanik akan memberitahu apakah busi perlu diganti atau tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.