Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Indonesia Bawa Truk Besar di Amerika, Tidak Ada Truk ODOL

Kompas.com - 02/11/2023, 13:48 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus truk Over Dimension Over Loading (ODOL) di Indonesia memang tidak ada habisnya. Tidak jelasnya standar ongkos kirim membuat persaingan di lapangan antar pengusaha truk sangat tidak sehat.

Akibatnya, pengemudi truk yang biasa jadi korban. Pertama upah sudah minim, ditambah beban tanggung jawab yang dipikul karena membawa muatan yang berlebih.

Akun TikTok rate_raunterus berbagi cerita menjadi sopir truk di Amerika Serikat. Ternyata, truk besar yang dia bawa cuma menangangkut beban yang ringan.

Baca juga: Aliran Modifikasi Truk di Indonesia, Banyak yang Bikin Truk Kencang

@rate_raunterus Bawak truck muatan L300 #sopirtruckamareka???????? #truckindonesia #fyp #CapCut #sopirtruck ? Mereka Ada Di Jalan - Iwan Fals

 

"Sudah pada tahu belum kalau di Amerika itu truk segede ini dengan bobot (panjang) 53 feet atau 23 meter, tinggi empat meter, dengan maksimum kapasitas 40 ton, itu muatannya hampir sama dengan truk biasa," kata dia, dikutip Kompas.com, Kamis (2/11/2023).

Dia menjelaskan, makanya truk di AS bisa melaju sampai 120 Kpj. Bahkan saat merekam, dia cuma membawa muatan lebih kuran 18.000 Pound atau sekitar sembilan ton, jadi jauh dari namanya overloading.

"Di sini (Amerika) sistem pembayarannya mengikut jarak tempuh atau mil, jarang sekali mengikut berat atau ukuran barang. Jadi si pengirim harus mempertimbangkan juga total barang yang akan dikirim dan membayar dengan upah sepatutnya," kata dia.

Baca juga: Video Viral Lexus LM 350 Nyamar Jadi Daihatsu Luxio


Selain itu, pemilik barang juga memikirkan pengiriman, bukan cuma mengandalkan semuanya, memberi 100 persen tanggung jawab kepada sopir. Padahal, barang tertentu biasanya punya risiko tinggi dan sopir kadang tidak paham akan hal itu.

"(Seperti di Indonesia) terkadang muatan dengan berat 10 ton itu disuruh bawa dengan truk ukuran enam ton," kata dia.

Tapi hal yang miris adalah di Indonesia sopir seperti mau tidak mau harus berangkat. Upahnya tidak terlalu besar, tapi tanggung jawab yang diberikan pemilik barang sangat besar, terkesan cuma pikir yang penting cepat sampai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com