Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mobil Listrik Murah China Mulai Mengkhawatirkan Eropa

Kompas.com - 20/09/2023, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Autoweek

JAKARTA, KOMPAS.com - Strategi penetrasi industri otomotif China untuk menjadi pemain global dengan memasarkan produk kendaraan listrik murah di sejumlah negara mulai membuat beberapa pihak geram.

Bahkan Uni Eropa baru-baru ini sampai melakukan penyelidikan terhadap produk mobil listrik asal China yang dijual di sana karena diduga terdapat persaingan tidak sehat, membuat industri manufaktur mengalami dampak negatif.

"Ini adalah industri penting untuk ekonomi bersih dengan potensi besar bagi Eropa. Tapi pasar global sekarang dibanjiri dengan mobil listrik China yang murah. Jelas, ini mendistorsi pasar kami," kata Presiden Komisi Eropa, Ursula Von Der Leyen, dilansir dari Autoweek, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Video Viral, Modifikasi Pelat Nomor Diduga untuk Siasati ETLE

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

Permasalahan ini bukanlah masalah yang baru dalam wacana politik Uni Eropa. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah negara Eropa telah memasarkan kendaraan listrik China dengan harga yang lebih murah.

Selain itu, beberapa produsen kendaraan listrik asal Eropa justru menghadapi kesulitan khususnya awal pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, produsen kendaraan listrik asal Eropa juga kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, tenaga kerja, dan pasokan chip elektronik untuk memproduksi mobilnya, sebagai dampak adanya aksi militer Rusia di Ukraina.

Ursula juga mengungkapkan, perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan asal China tidak adil dan membuat perusahaan asal Eropa mengalami kebangkrutan.

Baca juga: Operasional Bus Bumel Sudah Tidak Pakai Kondektur

“Kami tidak lupa bagaimana praktik perdagangan China yang tidak adil mempengaruhi industri kami. Banyak bisnis muda didorong keluar oleh pesaing China yang disubsidi besar-besaran. Perusahaan perintis asal Eropa harus mengalami kebangkrutan,” ujar dia.

Situasi ini semakin diperumit oleh fakta bahwa banyak pembuat mobil listrik asal Eropa yang memiliki fasilitas produksi di China, yang dioperasikan sebagai usaha patungan dengan pembuat mobil China.

Atas tindakan tersebut Kementerian Perdagangan China menyebut penyelidikan itu sebagai “tindakan proteksionis”. Mereka pun berjanji untuk terus melindungi kepentingan dan hak-hak produsen China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com