Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fortuner Bioetanol, Cara Toyota Unjuk Gigi Teknologi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 16/08/2023, 07:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Toyota memajang Toyota Fortuner Flexy Fuel, yaitu Fortuner yang dikonversi agar bisa meminum Bioetanol atau E100 di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Hariansyah Permana, Project Planning Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan, hadirnya Fortuner Flexy Fuel di GIIAS 2023 merupakan pembuktian kalau Toyota punya berbagai macam produk ramah lingkungan.

Baca juga: Ragam Pembersih dan Pewangi Kabin Mobil di GIIAS 2023

Sebab Flex-Fuel Vehicle yang dikembangkan Toyota ini merupakan upaya mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menekan emisi karbon dengan menggunakan energi alternatif.

Toyota Fortuner hasil konversi 100 persen kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol atau E100.KOMPAS.com/Gilang Toyota Fortuner hasil konversi 100 persen kompatibel dengan bahan bakar Bioetanol atau E100.

"Dengan adanya E100 kami bilang ke pemerintah bahwa kami ada barangnya. Sampai E100," kata Rian panggilannya kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

"TMMIN mendukung program pemerintah yaitu seluruh jenis bahan bakar jadi konsumen tinggal pilih. E100 tadinya kan kami pikir dari E10 dulu bisa atau tidak. Tapi kami melihat mesin yang kami ekspor ke Brazil jadi kenapa tidak sekalian, cuma ini tantangan bahwa kami buat E100 di sini," ungkap Rian.

Rian mengatakan, saat ini bahan bakar E100 alias Bioetanol murni juga sudah dikembangkan oleh Astra Argo Lestari. Bahan bakar nabati itu dibuat dari kelapa bekas.

Baca juga: Merek Motor Listrik Yadea Resmi Masuk Anggota Aismoli

Ilustrasi mobil dengan bahan bakar bioetanolDok. Auto.hindustantimes.com Ilustrasi mobil dengan bahan bakar bioetanol

"Astra Argo Lestari sudah bikin E100. (Bikinnya dari) tandon kelapa, batok kelapa, beda dengan Jagung atau Tebu, dari nabati apa saja yang bisa bikin etanol," kata dia.

Di sisi lain Indonesia memang terus mendorong pemakaian Bioetanol untuk menekan pemakaian bahan bakar minyak yang berasal dari fosil.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga sudah mulai mengimplementasikan penggunaan campuran Bioetanol 5 persen pada bensin atau E5 yang akan dilaksanakan secara terbatas, yakni di Jakarta dan Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com