JAKARTA, KOMPAS.com - Julian Johan berhasil meraih hasil yang impresif pada debutnya di Asia Cross Country Rally (AXCR) 2023 di Thailand. Pereli yang akrab disapa Jeje ini menyelesaikan etape pertama dengan sangat baik.
Bersama rekan setimnya, Recky Resanto, yang tergabung dalam tim Jejelogy GHP Law and Firm ini, Jeje menempati podium keempat di kelas T1G. Untuk diketahui, kelas tersebut merupakan kelas bergengsi yang berisikan para pereli senior.
Baca juga: Julian Johan Optimistis Kibarkan Merah Putih di AXCR 2023
Pertarungan yang menempuh jarak lebih dari ratusan kilometer ini benar-benar menguji kepiawaian seorang pereli di alam terbuka. Tidak hanya untuk mengantisipasi karakter lintasan yang menantang, tapi kerja sama dengan co-driver juga menjadi kunci dalam menyelesaikan etape dengan sangat baik.
Meski Kelas T1G yang diikuti oleh Jeje dihuni oleh banyak pereli berpengalaman, tapi dia tetap semangat. Menurutnya, kondisi tersebut justru membuat dirinya bisa lebih mempersiapkan strategi matang untuk menyelesaikan etape-etape berikutnya.
"Jumlah peserta di kelas ini cuma lima orang, tapi mereka semua senior di AXCR. Dari Indonesia ada Om Memen dan Om Jaya, ada peserta dari Jepang dan Kamboja," ujar Jeje, dalam keterangan resminya.
Baca juga: Deretan Pereli Nasional Siap Harumkan Nama Indonesia di AXCR 2023
Pada etape pertama, Jeje memulai persaingan dari Pattaya dan finis di Prancanburi, dengan menempuh total jarak 384 km. Sementara untuk Special Stage pertama, jaraknya hanya berkisar 206 km.
"Boleh dibilang dari hari pertama kita sudah dapat etape atau SS yang panjang," kata Jeje.
Medan yang dilaluinya pun cukup menantang, melintasi hutan karet dan juga melewati konservasi gajah, di mana jalurnya sangat sempit. Meski demikian, ada pula bagian lintasan yang bisa dilewati dengan kecepatan tinggi. Sehingga, Jeje dan Recky dapat memacu Toyota Land Cruiser 200 andalannya dengan maksimal.
"Banyak bagian yang high speed, bisa dipacu kencang, tapi banyak jebakan lubang besar, 'tricky' banget. Memang bisa kembangin kecepatan, tapi banyak lubang, membuat suspensi sangat bekerja keras," ujarnya.
Sebagai pendatang baru di AXCR 2023, Jeje memanfaatkan hari pertama untuk beradaptasi dengan aturan main. Selain itu, dia juga mempelajari karakter mobilnya.
"Tapi, yang penting saat ini bagaimana bisa finis dahulu, karena di AXCR yang menempuh ribuan kilometer, finis jadi satu hal yang luar biasa," ujar Jeje.
Sebab, berdasarkan pengalaman yang telah ada ketika memaksimalkan kendaraan untuk memacu sejak awal dan menargetkan untuk jadi yang tercepat, bukan tidak mungkin mobil akan mengalami sedikit masalah di kemudian waktu.
"Karena banyak yang udah gas pol bisa jadi tercepat, ternyata besoknya rontok. Jarak jauh, harus atur ritme dan emosi. Kalau gas 100 persen mobil tidak akan selamat," kata Jeje
Untuk itu ia bermain aman di hari pertama ini, hingga hasilnya berada di posisi keempat. Dia menargetkan untuk bisa finis. Sebab, banyak peserta lainnya yang tidak finis, termasuk Rifat Sungkar dan tim papan atas lainnya.
Jeje juga berbagi cerita soal AXCR ini, tidak ada survei untuk rally cross country. Peserta hanya diberikan road book untuk membaca arah jalan, dan banyak peserta yang nyasar.
"Banyak yang masuk-masuk kebun karena nyasar, kalau road book tidak jelas secara visual. sering nyasar, banyak pembalap top yang sering juara nyasar juga,” ungkapnya.
Sedangkan di dalam trek, dia mengaku banyak peserta sering salah jalan, dan ternyata diikuti peserta lainnya. Dia pun berbagi cara untuk sukses mengikuti AXCR 2023 ini.
"Kunci sukses bisa dapat result adalah navigasi yang baik, kendalikan emosi, kalau ngegas aja, ngegas terus, tapi navigasinya tidak benar, hasil tentu tidak maksimal," kata Jeje.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.