Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Mobil Hybrid Ada demi Hindari PHK Massal

Kompas.com - 16/08/2023, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Basuki Tjahaja Purnama atau biasa dikenal Ahok menyatakan bahwa perkembangan industri roda empat jangan sampai terpengaruh arus politik.

Sebab, pada dasarnya, pergerakan sektor tersebut sesuai pasar yang kemudian diikuti atau didukung oleh perkembangan teknologi. Dengan begitu, Indonesia tak tertinggal dari negara lain.

Demikian dikatakan Ahok dengan mengutip salah satu pernyataan Organisasi Industri Kendaraan Bermotor Internasional (OICA) di acara Gaikindo International Automotive Conference yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Polusi Udara Memburuk, Ahok Sebut karena Masyarakat Masih Pakai BBM Subsidi

"Saya suka kutipan dari OICA, yang menyebut jangan biarkan politik yang menentukan masa depan mobil (industri). Ini yang bicara mesti pasar, tren dunia mau ke mana dan kita dari Pertamina harus mendukung infrastruktur," katanya.

Dalam konteks ini, lebih lanjut, Ahok menyebut bahwa kendaraan bermotor yang bisa mengurangi emisi jangan hanya dilihat pada teknologi elektrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).

Namun, ada teknologi-teknologi lain yang memiliki tujuan serupa seperti hybrid hingga hidrogen. Apalagi, secara kekuatan industri, juga memiliki potensi yang tidak kalah besar.

Baca juga: Anggota DPR Kritik Dedi Mulyadi: Tak Semua Problem Harus Diselesaikan Tentara

"Saya lihat beberapa otomotif sudah ambil jalan tengah, ada hybrid dulu (sebelum ke BEV). Karena apa? Kita tidak mau kehilangan tenaga kerja. Bayangkan saja dari satu kendaraan saja, ada berapa komponen," kata Ahok.

"Bangsa kita ini belum siap jadi pengusaha semua, masih banyak yang jadi pegawai," tambah dia.

Baca juga: Ahok Sebut Hidrogen Adalah Energi Paling Siap di Indonesia

"Sekali lagi, ini (perkembangan kendaraan ramah lingkungan) tergantung pasar. Bukan barang uncertainty. Yang terpenting adalah new energy vehicle, bukan terbatas electric vehicle. Anda pakai angin, uap, juga boleh yang penting pasarnya mau beli tidak? ," kata Ahok lagi.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), penyerapan tenaga kerja di sektor otomotif secara langsung maupun tidak langsung sekitar 1,5 juta tenaga kerja.

Saat ini, industri otomotif nasional digawangi oleh sejumlah 21 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun

Dengan rantai nilai yang terbentang luas, industri otomotif nasional memiliki nilai power linkage sebesar Rp 35 triliun dan backward linkage sebesar Rp 43 triliun pada tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
itu hanya alasan jepang tidak mau alih teknologi,,makanya perlu negara lain sperti cina buat revolusi langsung pake baterai,,mobil jepang keluar kandang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Melihat ASN Perdana Diwajibkan Naik Transportasi Umum ke Kantor…
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau