Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di Halmahera Timur

Kompas.com - 10/05/2023, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di kawasan Halmehera Timur, Maluku Utara, Indonesia mulai memasuki babak baru.

Hal ini seiring dengan langkah PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang secara resmi menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat atau Conditional Share Purchase Agreement (CSPA) atas pengalihan sebagian kepemilikan dari PT Feni Haltim (FHT).

Penandatanganan terkait dilakukan oleh Antam bersama anak usahanya, PT International Mineral Capital (IMC) bersama Hong Kong CBL Limited (HKCBL), anak usaha dari Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL).

Baca juga: KTT ASEAN 2023 Bisa Dorong Kerja Sama Kendaraan Listrik

Proses perakitan baterai pada mobil terbaru Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di pabrik TMMIN, Karawang, Jawa Barat.Toyota/TMMIN Proses perakitan baterai pada mobil terbaru Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di pabrik TMMIN, Karawang, Jawa Barat.

Melalui keterangan tertulis perseroan, Selasa (9/5/2023), pengalihan saham ini dilakukan untuk pengembangan, pengoperasian kawasan industri sebagai lokasi pengembangan ekosistem EV Battery (Electric Vehicle Battery) atau baterai kendaraan listrik terintegrasi.

Selain itu, pengembangan juga dilakukan untuk perluasan pembangunan pelabuhan dan infrastruktur lainnya, termasuk pembangunan fasilitas pengolahan nikel berbasis teknologi Rotary Kiln Electric Furnace sebanyak empat line produksi.

"Penandatanganan CSPA ini merupakan milestone perusahaan atas upaya pengembangan EV Battery yang sedang dilakukan," kata Sekretaris PT Antam Syarif Faisal Alkadrie.

Adapun CBL secara grup merupakan calon mitra strategis Antam, memiliki portofolio untuk melakukan pengembangan dan pengelolaan kawasan industri nikel.

Baca juga: Peserta KTT ASEAN Mulai Datang, Kepala Negara Tetangga Pakai BMW iX

Ilustrasi kantor CATL di China.globaltimes.com Ilustrasi kantor CATL di China.

Serta dapat memberikan kepastian pemenuhan tenant di Kawasan Industri FHT, sehingga diharapkan akan bisa memberikan iklim investasi yang menjanjikan bagi Indonesia.

“Diharapkan CSPA ini akan bisa meningkatkan efektivitas pengembangan EV battery yang sedang dilakukan di Indonesia, sehingga dapat menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan bijih nikel Antam, baik limonite maupun saprolite,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho mengungkapkan bahwa saat ini perkembangan perjanjian atas pembangunan pabrik baterai terintegrasi di Indonesia masih positif.

Tercatat, terdapat dua pabrikan besar yang berminat masuk yaitu LG Energy Solution (LGES) dengan investasi 1,1 miliar dolar AS, serta Contemporary Amperex Technology (CATL) melalui anak usahanya, CBL.

Baca juga: MAB Kenalkan Teknologi Canggih untuk Pantau Kondisi Kendaraan Listrik

Perusahaan asal Tiongkok tersebut, diperkirakan bakal mengucurkan dana investasi mencapai 5,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 84 triliun. Nantinya, pabrik akan dibangun di Pulau Jawa dan Halmahera Timur untuk pembuatan precursor dan katoda baterai.

"Visualisasi yang direncanakan oleh CATL di Halmahera Timur, baik dari segi infrastruktur perkapalan dan juga area untuk sudah disiapkan cukup matang," katanya, Kamis (13/4/2023) lalu.

"Jadi dari aspek refining (pengolahan nikel menjadi nikel sulfat) ada di sana. Hanya battery cell yang akan dibangun di Jawa, hampir 70 persen fasilitas di Halmahera Timur. Kita harapkan terealisasi di 2026," jelas Toto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau