Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Ingin Naikkan Harga LCGC Jadi 5 Persen

Kompas.com - 21/02/2023, 18:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita berencana untuk menyesuaikan harga kendaraan berjenis Low Cost Green Car (LCGC), seiring kondisi industri di dalam negeri.

Pasalnya sejak kali pertama program tersebut diluncurkan pada 2013, pemerintah baru dua kali melakukan penyesuaian, melalui penghapusan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari nol persen menjadi 3 persen (PP 74/2021) dan terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/2013.

"Kita paham cost of production misalnya, dari bahan baku kita lihat pasti ada kenaikan. Kemudian juga logistic cost juga pasti harus ada penyesuaian," katanya di Karawang, Bekasi, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Ada 3 Alternatif Skema Insentif Kendaraan Listrik, Jokowi yang Akan Putuskan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang KartasasmitaDokumentasi Kementerian Perindustrian Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

"Dengan penyesuaian LCGC harapan kami semakin banyak industri otomotif yang akan melakukan inovasi untuk membuat produk-produk yang ramah lingkungan. Penyesuaian harga ini, harus dihitung betul," lanjut Agus.

Beberapa perhitungan untuk menentukan penyesuaian ini, menurut Agus, ialah dengan menghitung dan memprediksi daya beli masyarakat yang bergerak di segmennya yaitu first buyer alias entry level.

Kemudian juga dari sisi inflasi. Jangan sampai dengan disesuaikannya penentuan harga LCGC malah berdampak negatif.

"Jangan sampai malah jadi bumerang bagi kami dan masyarakat," katanya.

Baca juga: Ketahui Plus Minus Mobil Berpenggerak 4WD

Ilustrasi jajaran produksi Daihatsu di segmen LCGC (Low Cost Green Car) atau mobil murah.DOK. ASTRA DAIHATSU MOTOR Ilustrasi jajaran produksi Daihatsu di segmen LCGC (Low Cost Green Car) atau mobil murah.

"Meski disesuaikan, prinsip awal dalam program LCGC juga harus dijaga yaitu low cost dan green car. Jangan sampai ketika ada penyesuaian (mobilnya) jadi tidak low cost. Itu prinsip-prinsip yang kita tetap pegang," jelas Agus lagi.

"Kira-kira, penyesuaian pajak LCGC ialah lima persen," ucapnya.

Untuk diketahui, kebijakan kenaikan PPnBM untuk LCGC resmi berlaku pada kuartal III/2022 lalu karena adanya pergeseran fokusan subsidi dari pemerintah terhadap mobil dan sepeda motor ramah lingkungan berbasis baterai.

Sehingga, LCGC tidak lagi diberikan keistimewaan dengan bebas PPnBM melainkan jadi kena tiga persen.

Baca juga: Pemerintah Akan Menaikkan Lagi Pajak LCGC, Jadi 5 Persen

Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGCGRIDOTO.com/RIANTO PRASETYO Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGC

Adapun jika mengacu Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/2013, kendaraan jenis ini juga punya acuan harga yaitu Rp 95 juta. Kemudian, direvisi menjadi Permenperin Nomor 36/2021 menjadi Rp 135 juta.

Apabila kenaikan sampai lima persen yang disebutkan Agus mengacu penetapan harga acuan tersebut, maka batas harga LCGC sebelum dikenakan pajak menjadi sekitar Rp 141,7 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com