Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Mulai Siapkan Pembangunan Ekosistem Industri Semikonduktor

Kompas.com - 23/11/2022, 18:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) mulai menyiapkan ekosistem industri semikonduktor nasional, sebagai tindak lanjut hasil dari penandatanganan kerja sama dengan Sehat Sutardja dari Zerro Power System beberapa waktu lalu.

Tindak lanjut tersebut salah diantaranya direalisasikan dalam pertemuan antara kedua pihak bersama perwakilan perguruan tinggi di Indonesia untuk tingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kemenperin berkomitmen untuk mendukung pembentukan ekosistem industri semikonduktor sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta sumber daya yang kami miliki,” ujar Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Eko SA. Cahyanto dalam keterangannya, Selas (22/11/2022).

Baca juga: Atasi Krisis Cip Semikonduktor, Menperin Lobi Pemerintah AS

Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,PAULTAN.org Ilustrasi cip semikonduktor yang menjadi salah satu komponen otomotif,

Industri semikonduktor sendiri merupakan sektor yang strategis karena saat ini produknya dibutuhkan banyak manufaktur dalam mendukung produktivitas, seperti otomotif.

Saat ini sektor industri sedang menghadapi kelangkaan suplai semikonduktor yang pada akhirnya menghambat produksi dan suplai kendaraan bermotor ke berbagai wilayah.

Sementara perusahaan-perusahaan semikonduktor yang telah menguasai pasar global tidak terlepas dari peran manajemen sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan memiliki inovasi tinggi.

“Perusahaan di Amerika Serikat yang hampir 50 persen terlibat dalam penjualan semikonduktor pasar global telah menghabiskan sebesar 18 persen dari pendapatan pada tahun 2019 untuk pengembangan dan penelitian IC Design,” kata Eko.

Upaya pembangunan Pusat IC Desain sejalan dengan program yang telah disusun Kemenperin untuk industri semikonduktor, yaitu mengembangkan industri tier-1 atau Outsourced Semiconductor Assembly and Test (OSAT), serta pengembangan Pusat IC Desain dan pengembangan SDM di bidang semikonduktor.

Karenanya, Kemenperin menggandeng perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki potensi SDM bagi ekosistem tersebut, terutama yang memiliki keahlian bidang teknik elektronikaatau menguasai analog/mixed signal integrated circuit fields.

Baca juga: Pasokan Cip Belum Stabil, Bisa Ganggu Pasar Innova Zenix Hybrid

 

Produksi Toyota Kijang Innova Hybrid di pabrik Karawang, Jawa Barat. Toyota/TMMIN Produksi Toyota Kijang Innova Hybrid di pabrik Karawang, Jawa Barat.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi menyampaikan, Kemenperin melalui balai-balai yang dimiliki juga siap memfasilitasi pembangunan ekosistem industri semikonduktor.

Ia pun menjelaskan, faktor lain yang mendukung keberhasilan ekosistem industri semikonduktor adalah insentif dari pemerintah karena sifat dari industri semikonduktor yang padat teknologi sekaligus padat modal.

“Insentif merupakan pendorong keberhasilan dalam menciptakan inovasi semikonduktor di negara-negara maju sebagai pemimpin perkembangan teknologi di sektor industri semikonduktor. Ini dibuktikan dengan banyaknya paten semikonduktor dunia yang mereka hasilkan,” ujar Doddy.

Selanjutnya, akses infrastruktur yang memadai hingga ketersediaan tenaga ahli. Sehingga, melalui kerja sama ini, Sehat Sutardja akan mendatangkan tim expert yang berada di Singapura untuk membantu membangun Pusat IC Desain di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau