Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Lagi, Kecelakaan di Tikungan Sitinjau Lauik

Kompas.com - 18/04/2022, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan akibat rem blong kembali terjadi di Sitinjau Lauik, Sumatera Barat.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, terlihat truk CPO (Crude Palm Oil) tidak dapat memperlambat lajunya karena diduga indikasi rem tidak berfungsi alias blong.

Truk itupun menabrak kendaraan besar lainnya yang hendak menanjak, hingga berputar dan terguling usai menabrak tebing di sisi kiri jalan.

Beruntungnya, sopir truk tersebut berhasil selamat dari kecelakaan naas itu.

Baca juga: Jangan Sembarangan Menaruh Barang-barang Kecil di Mobil

Sebagai informasi, Sitinjau Lauik memang memiliki medan jalan yang curam dengan tikungan yang tajam. Hal ini yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas kerap terjadi di jalur tersebut.

Tak hanya disebabkan oleh kendaraan yang alami rem blong, Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan, beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kecelakan di Sitinjau Lauik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Menurut Ahmad, jalan di tikungan tersebut tidak rata, sehingga berpotensi terjadinya sliding pada kendaraan.

“Untuk kendaraan besar (truk dan bus) dengan tiga sumbu roda penggerak tunggal, itu nanti akan sliding. Jadi saat kendaraan menikung, roda penggerak tidak berpijak di jalan. Roda terus berputar dalam keadaan menggantung. Kendaraan tidak bisa maju akhirnya tergelincir turun,” ucap Ahmad kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sepele tapi Penting, Posisi Paling Benar Menyimpan Kartu Tol dan Uang di Mobil

Ahmad juga menyayangkan sistem drainase yang buruk di Sitinjau Lauik. Saat hujan deras, air akan memenuhi jalan dan mengalir sehingga potensi aquaplaning makin besar.

“Temuan selanjutnya adalah, koefisien gesek jalannya sangat kecil, sehingga jalan jadi licin. Untuk mobil berpenggerak depan pasti tergelincir, tidak kuat saat menanjak,” kata dia.

Kemudian terkait konflik kendaraan beda arah, di mana kendaraan saat menanjak tidak mungkin mengambil sisi dalam tikungan, pasti mengambil sisi terluar.

“Sementara dari arah berlawanan juga ada kendaraan yang turun. Nah, momen ini juga sering terjadi kecelakaan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau