Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gandeng Indonesia Bikin Industri Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 17/04/2022, 16:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd (CBL), anak perusahaan dari Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp) menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI), Kamis (14/4/2022).

Kerja sama ini mencangkup atas proyek integrasi baterai kendaraan listrik Indonesia, meliputi penambangan dan pengolahan nikel, bahan baterai di kendaraan listrik, manufaktur baterai kendaraan listrik, dan daur ulang.

Lantas hasil baterai ditawarkan Brunp sebagai anak usaha Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, ke serangkaian merek mobil terkemuka termasuk BMW, Volkswagen, dan Tesla.

Baca juga: Makin Banyak Kasus Mobil Dirusak Massa karena Kecelakaan

Photo dokumentasi yang diabadikan pada 11 September 2019 ini menunjukkan gedung teknologi dan pusat rekayasa Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) di kota Ningde, Provinsi Fujian, China Selatan. (Xinhua/Lin Shanchuan) Photo dokumentasi yang diabadikan pada 11 September 2019 ini menunjukkan gedung teknologi dan pusat rekayasa Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) di kota Ningde, Provinsi Fujian, China Selatan. (Xinhua/Lin Shanchuan)

Dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana disitat Antara, total investasi gabungan pada kerja sama terkait mencapai 5,96 miliar dollar AS (1 dollar AS = Rp 14.359).

Direncanakan, proyek akan berlokasi di kawasan Industri FHT Halmahera Timur, Maluku Utara dan sejumlah lokasi lainnya di Indonesia.

Langkah ini diyakini akan lebih meningkatkan jejak CATL dalam industri baterai, memastikan pasokan bahan baku dan sumber daya hulu, memangkas biaya produksi, dan mendorong pengembangan bisnis daur ulang baterai.

Selain itu juga, meningkatkan daya saing dan kedudukan Indonesia dalam ekosistem kendaraan listrik yang memiliki prospek cukup besar di industri otomotif global di masa depan.

"Perjanjian kerangka kerja yang kami teken hari ini sangat penting bagi Indonesia karena kami berupaya membangun ekosistem kendaraan listrik," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Hyundai dan LG Energy Solution Bangun Pabrik Baterai di Indonesia

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

"Saya yakin dengan upaya bersama dari semua pihak, proyek ini akan berhasil dilaksanakan," lanjut dia.

Sementara pendiri sekaligus kepala CATL, Robin Zeng juga menyatakan bahwa proyek CATL di Indonesia merupakan tonggak penting perseroan agar memperluas jejak global guna menyongsong era elektrifikasi.

"Dan ini akan menjadi lambang persahabatan abadi antara China dan Indonesia. Kami sepenuhnya percaya diri dalam pengembangan proyek ini di masa mendatang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau