Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Beruntun di Flyover Jatibaru Tanah Abang, Ingat Lagi Pentingnya Jaga Jarak

Kompas.com - 26/01/2022, 14:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah mobil terjadi di Flyover Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022).

Rekaman peristiwa kecelakaan beruntun tersebut diunggah oleh akun Instagram, salah satunya @jktinfo.

Dalam video itu terlihat sejumlah mobil, mulai dari jenis sedan hingga minibus, terlibat kecelakaan beruntun di tengah guyuran hujan.

Meski belum diketahui secara pasti penyebab kecelakaan beruntun tersebut, ada baiknya pengemudi mobil tetap waspada ketika berkendara di jalan raya.

Baca juga: Cara Tambal Ban Tubeless Model Tusuk Ternyata Tidak Disarankan

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, harus dipahami bahwa jalan raya merupakan area yang tidak aman. Hal ini terbukti dari angka kematian paling tinggi disebabkan oleh kecelakaan di jalan.

“Pembelajaran yang bisa diambil dari kasus kecelakaan, yaitu jangan punya pikiran bahwa jalan raya atau jalan raya sepi itu aman, justru itu berbahaya buat diri sendiri atau orang lain,” ujar Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jusri melanjutkan, pengemudi sebaiknya selalu mengingat jarak aman ketika berkendara baik di depan maupun di belakang adalah 3 detik.

Cara ini bisa dilakukan dengan mengikuti kendaraan yang searah dan pasti kan kecepatan kendaraan kita sama dengan kendaraan yang ada di depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo)

“Cari objek statis untuk tolak ukur yang ada di kiri atau kanan jalan, bisa berupa pohon, jembatan, atau patokan Kilometer (Km) jika sedang berada di jalan tol,” ucapnya.

Setelah menentukan tolak ukur, dan kendaraan di depan sudah melewati batas tersebut, maka perhitungan mulai dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan cara menyebut satu per satu, satu per dua, satu per tiga, sampai kendaraan kita tepat melewati tolak ukur tersebut.

“Ketika hasil hitungan jarak dengan objek statis yang sudah ditentukan sesuai berarti kendaraan sudah berada di jarak aman,” kata Jusri.

Baca juga: Estimasi Harga All New Honda HR-V

Jusri menjelaskan, penyebutan detik sengaja dibuat dengan sedemikian rupa agar hasil yang didapatkan lebih akurat. Sebab, kemampuan persepsi manusia dalam melihat bahaya itu memerlukan waktu kurang lebih tiga detik.

“Mulai dari mata melihat, otak memproses, sampai menginjak rem itu waktunya kurang lebih satu detik. Sedangkan reaksi mekanis berjalan saat rem diinjak, buster bekerja dorong minyak rem sampai kaliper, memiliki waktu kurang lebih setengah detik,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau