Berbalas Komentar Pedas, KTM dan Ducati Mulai Perang Dingin

JAKARTA, KOMPAS.com - Antara KTM dan Ducati mulai terlihat adanya perang dingin kedua pabrikan di MotoGP. Keduanya diketahui saling berbalas komentar pedas.

Beberapa waktu lalu, Manajer Tim Ducati Davide Tardozzi, menyebutkan bahwa KTM menguasai para pebalap muda berbakat dengan ikatan kontrak. Sehingga, KTM bisa memiliki pebalap yang bagus.

Baca juga: Bos KTM Yakin MotoGP Pakai Mesin Bensin Hingga 2035

Pernyataan tersebut memancing emosi Direktur Motorsport KTM Pit Beirer. Dia pun membalas pernyataan yang dilontarkan oleh Tardozzi.

ANDREAS SOLARO Ducati Italian rider Francesco Bagnaia rides his bike during the fourth free practice session ahead of the San Marino MotoGP Grand Prix at the Misano World Circuit Marco-Simoncelli on September 18, 2021 in Misano Adriatico, Italy. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)

"Pertama, kami tidak membuat ikatan kontrak. Kedua, kami tidak bisa memaksa pebalap untuk menetap jika mereka ingin berganti tim," ujar Pit Beirer, dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Senin (24/1/2022).

Pit Berir mengatakan, di Red Bull Rookies Cup pihaknya hanya menyuplai motor. KTM tidak membuat kontrak dengan pebalap mana pun, karena para pebalap tersebut masih di bawah umur.

Baca juga: Jack Miller Positif Covid-19, Ducati Lenovo Tunda Peluncuran Tim

"Saya tidak tahu apa yang orang Ducati itu makan di pagi hari ketika dia membuat pernyataan tersebut. Jika Tuan Tardozzi mengatakan sesuatu tentang kompetisi yang tidak adil, saya hanya bisa mengundang Ducati untuk turun di kelas pebalap muda," kata Pit Beirer.

TWITTER/@88JORGEMARTIN Jorge Martin di Red Bull Ring

Pit Beirer menambahkan, dia tidak melihat ada campur tangan Ducati di Moto3. Menurutnya, Ducati harus mulai memikirkan untuk terlibat bersama pebalap muda. Dia pun menyinggung Ducati soal Jorge Martin yang ditawari 80.000 euro untuk meninggakan KTM.

"Saya ingin bertanya pada Ducati apakah tindakan tersebut terhormat atau tidak. Tapi, dia tidak ingin bersama kami untuk musim pertamanya di MotoGP. Kami berjuang untuk membuatnya tetap bersama kami, dia tidak mau, dan kami harus merelakannya pergi," ujar Pit Beirer.