Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Sistem Penggerak Mobil FWD dan RWD

Kompas.com - 24/01/2022, 19:51 WIB
Serafina Ophelia,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan cara kerjanya, ada dua jenis sistem penggerak roda ban mobil yaitu four wheel drive (4WD) dan two wheel drive (2WD).

Jika pada mobil 4WD tenaga disalurkan ke seluruh ban mobil, ban mobil yang digerakkan pada mobil 2WD adalah dua ban saja.

2WD terbagi lagi menjadi dua, yaitu front wheel drive (FWD) dan rear wheel drive (RWD). Pada mobil FWD, tenaga dialirkan hanya ke dua ban mobil bagian depan. Sebaliknya, pada mobil RWD adalah dua ban belakang mobil.

Baca juga: Polda Metro Jaya Bakal Gelar Street Race di Tiga Lokasi Februari 2022

Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM Didi Ahadi mengatakan bahwa sumber tenaga ke roda pada mobil FWD langsung tersalurkan ke roda tanpa melalui gardan.

"Selain itu, penggerak depan mengonsentrasikan titik berat di depan. Sumber tenaga pun tersalurkan langsung ke roda depan sehingga tidak ada tenaga yang hilang," jelas Didi.

Karena sumber tenaga langsung diarahkan ke roda, saat mobil berjalan tidak ada suara berisik yang dihasilkan oleh komponen gardan. Kemudian, bobotnya yang ringan membuat kerja mesin menjadi lebih efisien.

Mobil berpenggerak roda depan memiliki kekurangannya sendiri, yaitu mudahnya terjadi understeer. Understeer merupakan keadaan ketika mobil sulit berbelok walaupun setir sudah diputar.

Ilustrasi understeersanto Ilustrasi understeer

Hal ini terjadi karena traksi atau grip roda kurang tinggi. Sehingga, pengemudi dengan mobil berpenggerak depan harus lebih berhati-hati, khususnya jika berkendara melewati jalan yang licin.

Sedangkan pada mobil RWD, tenaga disalurkan ke dua roda bagian belakang. Mobil yang menggunakan penggerak roda belakang ini umumnya lebih kuat untuk melalui tanjakan dan tidak mudah selip, karena traksinya lebih besar akibat seimbangnya bobot mobil bagian depan dan belakang.

Kemudian, karena sistem penggerak berada di belakang, kemudi setir juga terasa lebih ringan.

Baca juga: Diskon Rp 16 Jutaan, Stok Karimun Wagon R di Diler Tersisa Satu Varian

Kekurangan dari mobil berpenggerak roda belakang ialah menyempitnya area kabin, karena ukuran komponen RWD yang lebih besar dan membutuhkan ruang mesin yang lebih luas.

Selain itu, bobot mesinnya juga cenderung lebih berat ketimbang mesin FWD. Komponen mesin RWD juga lebih berisik dibandingkan FWD.

Jika mobil berpenggerak FWD kerap mengalami understeer, mobil berpenggerak RWD biasanya mengalami oversteer. Ketika mengalami oversteer, ban belakang kehilangan grip sehingga mobil bisa tergelincir tidak terkendali.

Oversteer biasanya terjadi ketika kendaraan melewati tikungan yang tajam dalam kecepatan yang tinggi. Hal ini bisa dikurangi dengan cara mengurangi laju mobil saat akan melalui tikungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com