TANGERANG, KOMPAS.com – Bus merupakan kendaraan pengangkut orang yang sudah digunakan sejak lama. Bahkan dari tahun 1950-an, sudah banyak beredar bus beroperasi, menghubungkan satu kota dengan kota lainnya.
Seiring berjalannya waktu, teknologi yang disematkan pada bus terus berkembang. Namun sayangnya untuk pengemudi di Indonesia, masih ada saja yang belum bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada pada bus-bus modern.
Santiko Wardoyo, COO Director PT Hino Motors Sales Indonesia mengatakan, ilmu atau pengetahuan pengemudi bus di Indonesia masih perlu diperhatikan. Majunya teknologi pada bus seharusnya pengemudi juga ikut dikembangkan pengetahuannya.
Baca juga: Daftar Mobil Baru di GIIAS 2021 yang Turun Harga, Alphard Turun Rp 400 Jutaan
“Pengemudi di Indonesia kebanyakan otodidak dari seniornya. Padahal dari tahun ke tahun, teknologi bus dan kendaraan berubah, semakin maju. Ini harus selalu diimbangi dengan training,” ucap Santiko di Tangerang, Rabu (17/11/2021).
Training mengenai teknologi yang ada pada bus perlu dilakukan. Santiko mengatakan, training dilakukan demi meningkatkan kemampuan pengemudi, tapi bukan semata soal cara mengemudi, tapi mengenai teknologi teerbaru.
Baca juga: Impresi Awal Menyetir Xpander Facelift, Rasanya Beda Sekali
“Nyetirnya sudah oke, tapi masalah teknologinya, itu yang perlu dikembangkan. Ini yang sering terjadi, kelupaan (training pengemudi), dampaknya mereka juga kreatif suka nyetel-nyetel (mesin) sendiri,” ucap Santiko.
Mesin Hino, terutama R260 memang sering diutak-atik pengemudi maupun mekanik demi mendapatkan performa tambahan. Tapi efeknya, mesin menjadi overheat bahkan oli disebut sering menguap atau berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.