Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampaknya jika Sering Mencampur Bensin Beda Oktan pada Motor

Kompas.com - 25/10/2021, 10:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti yang diketahui, saat ini sudah banyak pilihan jenis bahan bakar minyak (BBM) di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh Indonesia.

Setiap jenis bahan bakar minyak memiliki Research Octane Number atau sering disebut dengan RON yang berbeda. RON adalah angka identifikasi untuk komparasi antara heptana dan isooktana pada bahan bakar minyak.

Baca juga: Kecelakaan Truk Trailer Lagi, Bahaya Berada di Dekat Kendaraan Besar

Dengan adanya berbagai jenis bensin, pemilik kendaraan juga harus paham dalam memilih bensin yang sesaui dengan spesifikasi dan kompresi motor.

Biasanya sudah ada anjuran di buku manual mengenai bahan bakar yang harus digunakan untuk motor tertentu.

Namun, tak sedikit pemilik kendaraan mencampur bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis yang berbeda untuk kendaraan mereka.

Mengisi bensin sesuai dengan spek kendaraan agar mesin tetap awetKompasOtomotif Mengisi bensin sesuai dengan spek kendaraan agar mesin tetap awet

Meski begitu, tidak sedikit pemilik kendaraan yang percaya bahwa dengan mencampur berbagai jenis bensin di dalam tangki akan membuat pembakaran lebih baik dengan biaya yang lebih murah.

Baca juga: Ingat, Ada Ganjil Genap di Ancol, Ragunan dan TMII

Dwi Suwanto, Instruktur Service PT Surya Timur Sakti Jatim Yamaha area Surabaya menjelaskan, mencampur bahan bakar yang berbeda oktan sebenarnya malah merugikan bagi pemilik motor sendiri.

"Bahan bakar dicampur malah merugikan, karena kandungan bahan tambah atau adiktif setiap bahan bakar tentu berbeda sesuai dengan spesifikasi bahan bakar." kata Dwi kepada Kompas.com belum lama ini.

Dwi menambahkan, perilaku mencampur bahan bakar berbeda spesifikasi justru akan mengurangi kulaitas bahan bakar yang memiliki RON lebih tinggi.

Petugas SPBU Mini atau Pertashop yang dikelola BUMDes melayani pengendara sepeda motor yang akan mengisi bahan bakar di jalan nasional Kabupaten Tegal, Senin (26/4/2021)Tresno Setiadi/kompas.com Petugas SPBU Mini atau Pertashop yang dikelola BUMDes melayani pengendara sepeda motor yang akan mengisi bahan bakar di jalan nasional Kabupaten Tegal, Senin (26/4/2021)

Sementara itu Wahyudin, Kepala Mekanik AHASS DAM, mengatakan, penggunaan bahan bakar harus sesuai dengan spesifikasi mesin, karena berhubungan dengan emisi gas buang.

Baca juga: Pakai Mobil Diesel, Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Berhenti

"Semakin tinggi oktan, maka akan semakin sedikit emisi gas buang yang dihasilkan. Ketidaksesuaian penggunaan bahan bakar pada mesin bisa mengakibatkan tarikan menjadi tersendat, kurang tenaga, atau mengelitik," kata Wahyu.

Wahyu menambahkan, jika motor diisi dengan bahan bakar yang RON-nya terlalu rendah, maka performa mesin seperti tertahan alias kurang tenaga. Sedangkan jika RON terlalu tinggi, bisa membuat mesin mengelitik dan temperatur mesin juga meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau