Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pabrikan Otomotif Larang Memodifikasi Kendaraan

Kompas.com - 24/10/2021, 17:33 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi kendaraan bermotor merupakan salah satu aktivitas yang kerap dilakukan oleh pemilik untuk menambah maupun memperkuat kenyamanan, performa, maupun tampilannya.

Namun tidak jarang pelaku modifikasi yang melakukan mengabaikan faktor keamanan saat digunakan sehari-hari. Bahkan beberapa di antaranya kerap mengabaikan peraturan lalu lintas yang ada.

Di samping itu, pemilik juga masih ada yang kurang sadar bahwa sebenarnya modifikasi di suatu titik tertentu bisa saja menggugurkan garansi.

Baca juga: Pakai Motor Matik, Ini Pentingnya Ganti Oli Gardan

Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, terdapat beberapa alasan pabrikan menyarankan untuk tak melakukan modifikasi maupun penambahan aksesori di mobil.

"Pertama tentu dikhawatirkan pada sektor kelistrikannya. Kita tidak tahu apakah penambahan aksesori itu melakukan penyuntikan kabel, menambah kabel, dan lainnya," ujar dia kepada Kompas.com belum lama ini.

Diketahui, tiap memproduksi kendaraan bermotor untuk pasar dalam negeir, pabrikan sudah punya standar masing-masing, termasuk kabel yang digunakan itu bisa menampung beban seberapa besar.

Kalau ada kabel yang kelebihan beban, lalu menjadi panas dan meleleh, dampaknya bisa ke mana-mana, mulai dari korsleting hingga kebakaran.

Baca juga: Lelang BMW 320i Lansiran 2015, Dibuka Rp 200 Juta

Hal yang kita hindari itu kalau terjadi kerusakan atau kebakaran yang diakibatkan modifikasi yang dilakukan pihak lain, lalu klaimnya ke pihak pabrikan," kata Didi.

Menurut Didi, saat terjadi kebakaran pada mobil, biasanya yang dipertanyakan adalah kualitas produksi dari pihak pabrikannya. Tapi, tentunya pihak produsen juga akan melakukan investigasi terlebih dahulu.

Kemudian, kendaraan yang dimodifikasi juga berpotensi untuk tidak bisa memberikan manfaat secara optimal kepada pengemudi maupun penumpang. Sebagai contoh ialah rem.

Bila modifikasi kaki-kaki berlebihan, maka kinerja rem semakin susut (jarak pengereman lebih panjang dari seharusnya) sehingga menimbulkan potensi kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau