JAKARTA, KOMPAS.com - Motor matik (skutik) saat ini menjadi kendaraan roda dua yang paling diminati masyarakat, sebab penggunaanya terbilang praktis.
Setelah mesin menyala bisa langsung menarik gas agar motor melaju. Berbeda dengan motor manual yang harus mengoper transmisi atau gigi.
Rendra Kusuma, Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta mengatakan, beberapa komponen pada skutik yang perlu diperhatikan di antaranya adalah V-belt, roller, dan rumah roller, serta kampas kopling otomatisnnya.
Semua komponen terdapat di dalam box mesin yang dikenal dengan Continuously Variable Transmission (CVT).
Baca juga: Kapan Mobil Harus Turun Mesin?
“Bagi pemilik matik pertama kali, pada pencapaian 8.000 kilometer akan dilakukan pengecekan ke seluruh bagian. Namun biasanya, komponen-komponen yang ada di dalam CVT belum mengalami keausan sehingga tidak dilakukan penggantian komponen,” ujar Renda belum lama ini kepada Kompas.com.
Rendra melanjutkan, jika sudah mencapai 16.000 kilometer, biasanya sudah mulai ada keausan.
“Misalnya pada roller terjadi perbedaan dimensi atau ukuran, sehingga perlu diganti agar perfoma motor tetap prima,” katanya.
Setelah itu, pada pencapaian 24.000 kilometer, pemilik kendaraan sebaiknya melakukan pengecekan kembali.
“Biasanya pada pencapaian ini giliran V-belt serta kopling otomatis yang mengalami keausan, sehingga perlu diganti komponennya,” ucap Rendra.
Perawatan skutik mengikuti kelipatan pencapaian jumlah kilometer tersebut. Namun demikian, jadwal rutin yang sudah direkomendasikan teknisi pada bengkel resmi bukanlah patokan baku untuk perawatan motor.
Sebab, bisa saja komponen tertentu lebih cepat mengalami kerusakan meskipun belum mencapai kilometer yang telah diperhitungkan. Misalnya, jika skutik sering digunakan untuk mengangkut beban berat maka komponen kampas kopling otomatis akan lebih cepat keausan dan perlu diganti.
Baca juga: Perbandingan Konsumsi BBM SUV Murah Toyota Rush dan Toyota Raize
Sedangkan untuk pergantian oli dilakukan setiap kelipatan 4.000 kilometer. Namun untuk motor yang sering digunakan pada kondisi jalan yang macet, pergantian oli sebaiknya dilakukan setiap kelipatan 2.000 kilometer. Sebab, dalam kondisi jalan yang macet pun sebenarnya masih tetap bekerja.
“Indikator 4.000 kilometer adalah untuk penggunaan motor dalam keadaan normal. Kalau di Jakarta sebaiknya saat 2.000 kilometer sudah ganti oli,” kata Rendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.