Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ban Belakang Motor Lebih Cepat Botak?

Kompas.com - 28/05/2021, 19:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ban merupakan komponen penting yang ada di motor. Kondisi ban harus prima agar aman ketika digunakan, baik kondisi kering maupun basah.

Ban yang sudah menyentuh Tread Wear Indicator (TWI) sebaiknya diganti dengan yang baru. Karena jika dibiarkan, ketika motor melibas jalanan yang basah bisa berpotensi selip dan tergelincir, sehingga membahayakan pengendara.

Lalu, ban bagian mana yang lebih dulu habis, bagian depan atau belakang?

Baca juga: Resmi Berlaku, Aturan Penggolongan SIM Segera Disosialisasikan

Bupati Seluma dan wakilnya naiki motor masuk kerja di hari pertamaKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Bupati Seluma dan wakilnya naiki motor masuk kerja di hari pertama

Technical Service & Development Department Head Ban FDR Jimmy Handoyo mengatakan, ban belakang motor lebih cepat aus dibanding sisi depan. Bahkan frekuensi penggantian ban belakang bisa sampai dua kali ban depan.

“Penyebab ban belakang lebih cepat aus ada beberapa. Pertama fungsi ban belakang sebagai traksi dan penggerak sehingga akan berputar lebih dulu,” ucap Jimmy kepada Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Berbeda dengan ban depan yan fungsinya sebagai pengendali arah. Walaupun memang bergesekan ketika mengendalikan arah, kinerjanya tidak seberat ban belakang. Penyebab kedua adalah letak ban belakang yang dekat dengan mesin dan knalpot.

Baca juga: Resmi, Polisi Harus Bawa Alat Ukur Saat Razia Knalpot Bising

“Mesin dan knalpot yang panas membuat kompon ban memuai karena terbuat dari karet. Ketiga adalah frekuensi pemakaian rem belakang lebih sering, sehingga ban belakang cepat terkikis,” kata Jimmy.

Terakhir, ban belakang berfungsi sebagai penahan beban. Mengingat beban motor yang condong ke sisi belakang membuat ban belakang lebih cepat terkikis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com