JAKARTA, KOMPAS.com - Pendirian Periklindo atau Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia mendapat sambutan baik dari komunitas dan pengguna sepeda motor listrik.
Hendro Sutono, anggota aktif Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik), mengatakan, dengan adanya asosiasi tersebut diharapkan bakal punya imbas yang baik ke konsumen.
Baca juga: Moeldoko Resmikan Perkumpulan Kendaraan Listrik Indonesia
"Adanya asosiasi diharapkan kelangsungan hidup produsen akan bisa berkelanjutan. Akan terbentuk ekosistem yang membuat produsen bisa tumbuh dan berkembang," katanya kepada Kompas.com, Minggu (25/4/2021).
Pada akhirnya kata Hendro, adanya perkumpulan baru tersebut diharapkan dapat memberi jaminan bagi konsumen untuk mendapatkan layanan purna jual yang baik.
"Tidak seperti 10 tahun yang lalu saat gelombang pertama kendaraan listrik hadir di Indonesia. Tahun 2008 hadir kendaraan listrik EMoto, Trekko, Betrix, Tiger, tetapi satu persatu berguguran hingga penggunanya kebingungan untuk melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan listriknya," katanya.
Baca juga: Ada Diskon PPnBM, Konsumen Mobil 1.500 cc Beralih ke Innova dan Fortuner
Ketua Umum Periklindo, Moeldoko mengatakan, Periklindo terbuka untuk semua pelaku industri kendaraan listrik.
"Ada mobil angkutan umum, mobil penumpang biasa, kemudian berikutnya ada motor termasuk sepeda listrik juga nanti masuk, kendaraan listrik bukan mobil listrik, kendaraan listrik, jadi asosiasi ini cakupannya makin luas," katanya.
Humas Periklindo Ahmad Rofiqi, mengatakan, Periklindo didirikan untuk mendukung percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai seperti tertuang di Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019.
"Kenapa kita putuskan mendirikan Periklindo. Jadi ini adalah wadah untuk industri. Jadi industri ini tidak terbatas antara roda dua, roda empat, komersial, truck, bus, bahkan sampai Pak Moel (Moeldoko) juga bilang sepeda (listrik) dan juga industri pendukung. Ini akan sangat lebar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.