Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Michelin di Indonesia Tinggalkan Plastik Pembungkus

Kompas.com - 05/03/2021, 11:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendukung lingkungan alam yang sehat dan semakin bersih, Michelin Indonesia mengumumkan langkahnya untuk menghentikan plastik pembungkus pada ban roda duanya.

Langkah ini juga sebagai dukungan atas kebijakan pemerintah dalam mengurangi sampah plastik sesuai dengan arahan Peraturan Presiden nomor 97 tahun 2017 tentang pengurangan sampah plastik hingga 30 persen pada 2025.

Baca juga: Michelin Patenkan Sepatbor Listrik, Bikin Motor Bisa Mundur

Presiden Direktur Michelin Indonesia Steven Vette, mengatakan, Michelin berpegang teguh pada komitmen menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan, dengan menggunakan pendekatan ekonomi sirkular yaitu mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan memperbarui (renew).

Ban Michelin hentikan penggunaan plastik pembungkus banDok. Michelin Indonesia Ban Michelin hentikan penggunaan plastik pembungkus ban

"Menghilangkan bungkus plastik pada ban akan secara signifikan mengurangi sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan oleh produk Michelin,” kata Steven, konferensi video, Kamis (4/3/2021).

Sebelumnya, penjualan ban roda dua di Indonesia masih menggunakan pembungkus plastik. Sementara, penjualan ban mobil penumpang di Indonesia tidak menggunakan bungkus plastik.

Saat ini, mayoritas negara di dunia di mana Michelin menjalankan bisnisnya sudah tidak lagi menggunakan pembungkus plastik untuk ban roda dua maupun ban roda empat.

Langkah Michelin untuk meniadakan bungkus plastik untuk ban motor dimulai sejak Maret 2021. Kebijakan ini juga akan diikuti oleh perusahaan Michelin lainnya di Indonesia, yaitu Multistrada Arah Sarana, produsen ban roda dua Corsa dan ban roda empat Achiles.

Baca juga: Michelin Bakal Uji Ban Tanpa Udara di Indonesia

Secara bertahap hingga akhir 2021, Michelin berharap dapat mengurangi lebih dari 80 persen sampah plastik sekali pakai yang dihasilkan oleh ban motor Michelin dan merek lain milik perusahaan Michelin.

Steven mengatakan, setiap tahun Michelin dan Multistrada Arah Sarana menghabiskan rata-rata 300.000 kilogram plastik untuk membungkus ban. Bungkus ini pada akhirnya dibuang dan menjadi sampah.

"Pada 2022 kami menargetkan 0 net sampah bungkus plastik ban. Kami percaya ini adalah langkah yang tepat sebagai bentuk tanggung jawab Michelin untuk mencapai proses bisnis yang berkelanjutan,” ujar Steven.

Head of Marketing Consumer Products Michelin Indonesia Roslina Komalasari, mengatakan, kebijakan meniadakan bungkus plastik ini didukung sepenuhnya oleh mitra distribusi utama Michelin yaitu Planet Ban.

Baca juga: Sudah Berkarat, RX-King Ini Laku Terjual Rp 125 Juta

Rambut-rambut pada ban baru.Febri Ardani/KompasOtomotif Rambut-rambut pada ban baru.

Meskipun tidak menggunakan plastik pembungkus, tapi untuk memudahkan penjual dan pengguna untuk menemukan ban yang mereka butuhkan, Michelin tetap memasang stiker berdasarkan pola, kategori dan ukuran. Semua informasi tentang ban dapat ditemukan pada stiker.

“Keuntungan dari tidak adanya pembungkus adalah pengguna yang ingin membeli ban dapat langsung melihat pola kembangan ban,” kata Roslina.

Untuk memastikan proses pengiriman berjalan lancar dan ban diterima dalam kondisi prima, sebelum inisiatif ini diluncurkan Michelin telah melakukan serangkaian uji pengiriman dari pabrik di Thailand dan Cikarang, Jawa Barat menuju gudang distribusi Michelin di Jakarta dan Cikarang, hingga ke toko distributor di Jawa Timur dan Bali.

Mulai 1 Maret 2021, konsumen akan menemui ban motor Michelin tanpa bungkus plastik di toko-toko Planet Ban dan toko distributor lainnya di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau