Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Semarang, Ingat Toleransi Mobil Terjang Genangan Air

Kompas.com - 06/02/2021, 15:41 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya curah hujan dalam beberapa hari belakangan ini, membuat sejumlah jalan di berbagai kota di Indonesia tergenang banjir. Salah satunya seperti di bawah Jembatan Kaligawe Genuk, Semarang, Jawa Tengah.

Dampak dari hujan yang terus deras yang terjadi sejak Kamis (4/2/2021), mengakibatkan banjir setinggi lutut orang dewasa menghambat arus lalu lintas dari dan menuju Demak. Bahkan kendaraan berat yang melintas pun sampai terendan genangan air.

Nah, bagi pengguna kendaraan, khususnya mobil, wajib tahu batas toleransinya saat terpaksa melewati genangan air. Karena bila asal menerabas, konsekuensinya cukup fatal.

Baca juga: Klaim Asuransi Mobil Terendam Banjir Bisa Ditolak gara-gara Hal Ini

Didi Ahadi, Technical Suppot PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, pengguna mobil baiknya melihat kondisi lebih dulu sebelum memutuskan melewati genangan air. Sementara untuk toleranisnya, pastikan bila air masih di bawah bodi kendaraan.

Pengendara yang melintas menuntun motornya melewati banjir di kawasan Mangkang, Sabtu (6/2/2021).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Pengendara yang melintas menuntun motornya melewati banjir di kawasan Mangkang, Sabtu (6/2/2021).

"Jika ada genangan air yang cukup tinggi baiknya dihindari dengan cari jalan lain, karean kalau sudah sejajar dengan mesin itu akan berbahaya karena bila air masuk ke filter udara, otomatis ikut serta ke ruang mesin sehingga bisa menimbulkan water hammer," ucap Didi beberapa waktu lalu kepada Kompas.com, belum lama ini.

Serupa dengan Didi, Tranining Director Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, bila batas aman mobil untuk melewati banjir atau genangan air di jalan, sekitar 30 cm di bawah air intake.

"Jadi wajib tahun dulu letak air intake-nya di mana, karena setiap mobil itu kan berbeda-beda. Jangan langsung nekat main lewat saja," ucap Sony.

Banjir akibat jebolnya tanggul 2 sungai menggenangi jalan raya Jombang - Madiun, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Banjir akibat jebolnya tanggul 2 sungai menggenangi jalan raya Jombang - Madiun, di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/2/2021).

Secara terpisah, Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menyarankan pengguna mobil sebelum memutuskan untuk menerjang banjir melihat kondisi lebih dulu.

Bagi pengemudi awam, barometer yang bisa dijadikan patokan adalah dengan melihat posisi ban. Pastikan genangan air tidak sampai membuat seluruh ban terendan, makimal hanya 3/4 saja.

Untuk mengukurnya, bisa melihat dari kendaraan yang melintas lebih dulu. Namun demikian, Bambang juga meminta pengendara untuk memberhatikan gelombang air yang membuat ketinggian menjadi naik ketika kendaraan lain melintas. 

Baca juga: Kasus Mobil Sengaja Terjang Genangan Air, Begini Etika Melewatinya

"Sebenarnya bila roda sudah terendam setengah saja itu akan berisiko, pasalnya air itu saat dilintas ada gelombang. Otomatis tinggi air akan naik saat terkena gelombang tadi, dan bisa saja air masuk ke intake atau saluran udara ke pembakaran, bila sudah demikan maka mobil bisa bermasalah," ucap Bambang.

Warga mengangkut sepeda motor dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggan bervariasi antara sekitar 20 sentimeter hingga sekitar 1 meter akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (5/2/2021) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Warga mengangkut sepeda motor dengan mengarungi jalan yang terendam banjir di Jalan Raya Arteri Soekarno-Hatta, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Sejumlah jalan protokol maupun alternatif di Kota Semarang terendam banjir dengan ketinggan bervariasi antara sekitar 20 sentimeter hingga sekitar 1 meter akibat curah hujan tinggi sejak Jumat (5/2/2021) malam serta kurang lancarnya drainase yang menyebabkan lalu lintas terganggu.

"Kalau memang mungkingkan putar balik cari alternatif lebih baik dilakukan, itu justru lebih aman dibandingkan harus untung-untungan malah berujung fatal nantinya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com