JAKARTA, KOMPAS.com - Teknolog anti-lock breaking system (ABS) saat ini semakin populer digunakan untuk sepeda motor. Fitur keselamatan ini mulai disematkan pada motor kelas menengah ke pada pasar Indonesia.
Sebagai fitur yang relatif baru bagi sebagian konsumen, kemudian menimbulkan pertanyaan terkait perawatan.
Technical Service Divison PT Astra Honda Motor (AHM), Endro Sutarno, memberikan beberapa tips mengenai sistem ABS pada sepeda motor. Perawatan yang dilakukan tidak rumit dan cukup sederhana.
Baca juga: Beli Mobil Bekas, Begini Cara Mudah Pastikan Kondisi Kesehatan Ban
“Perawatan ABS sama dengan rem non-ABS lainnya, terutama kebersihan di sekitar cakram dan sensor speed. Pasir atau kotoran berlebihan sangat mengganggu pengereman dan fungsi sensor speed ABS. Jadi, jaga selalu kebersihannya agar tahan lama,” ujar Endro saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/9/2020).
Selain itu, merawat sistem rem ABS menurut Endro hanya cukup dilakukan secara disiplin dengan servis berkala di bengkel resmi, sesuai interval waktu yang sudah ditentukan.
Baca juga: Pada Truk dan Bus, Ban Depan atau Belakang yang Lebih Cepat Aus?
Endro menambahkan, ABS tidak juga rusak karena jalan rusak atau dicuci steam dengan tekanan tinggi, karena sitemnya tertutup sehingga tidak mudah kemasukan benda asing. Kalau keausan cakram atau kanvas rem, tidak memengaruhi fungsi ABS, tapi hanya mengurangi aktivitas pengereman.
“ABS bisa rusak apabila motor terjatuh atau tertabrak (kondisi ekstrem). Selain rusak ABS juga tidak bisa berfungsi normal apabila dilakukan modifikasi pada komponen ban atau roda,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.