Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Extreme E, Ajang Balap SUV Elektrik di Arena Ekstrem

Kompas.com - 12/06/2020, 10:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektrifikasi di dunia balap semakin meluas. Setelah Formula, balap off-road juga akan menggunakan SUV elektrik. Ajang balap tersebut bernama Extreme E.

Ajang balap ini mengusung misi penting, yakni meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim dan kesetaraan gender. Tim balap asal Indonesia juga akan ikut berkompetisi.

Baca juga: Polisi Ikutan Go Green Pakai Mobil Listrik Tesla Model 3

Extreme E rencananya akan digelar pada Januari 2021 nanti. Ajang balap ini akan berjalan sebanyak lima seri yang digelar di lima negara.

Tim balap Techeetah XE yang akan mengikuti Extreme ETecheetah XE Tim balap Techeetah XE yang akan mengikuti Extreme E

Lima negara yang akan menjadi tuan rumah, antara lain Senegal, Arab Saudi, Nepal, Greenland, dan Brasil. Uniknya, lokasi yang akan dijadikan sirkuit cukup ekstrem.

"Ajang balap ini formatnya balapan di tempat-tempat ekstrem, seperti salju, pantai, padang pasir, dan rain forest. Musim pertama ini akan digelar sebanyak lima seri," ujar M Wahab, pengamat motorsport, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Wahab menambahkan, kira-kira rute balapannya sekitar 16 kilometer. Sedangkan pebalapnya, akan diisi satu pebalap pria dan satu pebalap wanita. Rencananya, akan ada delapan tim yang berlaga menggunakan Sport Utility Vehicle (SUV) ramah lingkungan.

Tim balap Techeetah XE yang akan mengikuti Extreme ETecheetah XE Tim balap Techeetah XE yang akan mengikuti Extreme E

"Untuk basis mobil yang akan digunakan belum bisa diketahui. Hanya ada info mengenai tenaga maksimumnya ada ketentuan stroke suspensinya. Sebab, regulasinya pun belum jelas," kata Wahab.

Wahab mengatakan, tenaga SUV listrik ini bisa mencapai 400 tk. Tenaga yang cukup besar untuk mobil off-road, begitu pula dengan torsinya.

Melihat dari data spesifikasi yang ditampilkan oleh Techeetah XE, torsinya bisa mencapai 920 Nm. Sedangkan akselerasinya, hanya butuh 4,5 detik dari posisi diam hingga 100 kilometer per jam. Kecepatan tertinggi diklaim tembus 200 kilometer per jam.

"Sepertinya, kalau melihat persiapannya, mobilnya nanti seperti identical car. Jadi, menggunakan basis dan spesifikasi yang sama, hanya berbeda livery," ujar Wahab.

Baca juga: Formula E Batal, BMW Akan Tetap Luncurkan Mobil Listrik

Untuk formatnya, balapan ini akan berlangsung secara bertahap dimulai dari sesi kualifikasi. Selanjutnya, tim yang lolos bakal turun di semifinal yang akan berlanjut di babak final. Jadi, menggunakan sistem gugur.

Tiap balapan akan berlangsung sebanyak 2 lap. Satu lap wajib diikuti oleh pebalap pria dan lap berikutnya dilakukam pebalap wanita. Hasil akhir dihitung bukan dari waktu, tapi dari posisi finis tiap pebalap.

"Nanti juga akan ada gimik-gimiknya. Jika di Formula E ada Attack Zone atau Attack Mode, pada Extreme E, misalkan nanti ada lompatan terpanjang atau terjauh. Nanti akan mendapat tambahan power," kata Wahab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau