Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Periode Lebaran 2020, Jumlah Kecelakaan Kendaraan Turun 31 Persen

Kompas.com - 09/06/2020, 12:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korlantas Polri resmi menutup kegiatan Operasi Ketupat 2020 yang berlangsung sejak 24 April sampai 7 Juni 2020, untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan menekan penyebaran virus corona (Covid-19) selama periode hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Dalam 45 hari operasi ini, tercatat ada 156.774 kendaraan yang diminta untuk putar balik karena hendak melakukan mudik.

Kendaraan tersebut terjaring tidak lolos pemeriksaan di 56 titik penyekatan arus mudik dan 146 titik penyekatan arus balik.

"Secara rinci, 78.455 kendaraan diputar balik selama arus mudik dan 78.319 kendaraan di arus balik. Jadi secara total hingga penutupan operasi ada 156.774 kendaraan yang berhasil diputar balik," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di keterangan resmi, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Selama PSBB Transisi, Polisi Terus Lakukan Tilang

Polisi menghalau mobil bus yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan 24 April 2020 pukul 00.00 WIB. Polda Metro Jaya melarang kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang keluar dari wilayah Jabodetabek. Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan tersebut akan dilakukan di 18 titik pos pengamanan terpadu dan pos-pos check point di jalur tikus dan perbatasan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Polisi menghalau mobil bus yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan 24 April 2020 pukul 00.00 WIB. Polda Metro Jaya melarang kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang keluar dari wilayah Jabodetabek. Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan tersebut akan dilakukan di 18 titik pos pengamanan terpadu dan pos-pos check point di jalur tikus dan perbatasan.

"Ini operasi terlama, biasanya 14 sampai 15 hari saja, tetapi di masa pandemi jadi sedikit berbeda. Biasanya kita melakukan pengaturan lalu lintas untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran, tapi kali ini kita melakukan penyekatan supaya masyarakat tidak melakukan perjalanan mudik karena berpotensi menyebar virus corona," kata dia.

Dari jumlah tersebut, menurut data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, 70.719 kendaraan diantaranya diputarbalik karena hendak keluar-masuk wilayah DKI Jakarta.

Rinciannya, sebanyak 41.439 kendaraan diputarbalik kembali ke arah Ibu Kota dalam rangka larangan arus mudik Lebaran (24 April - 26 Mei).

Baca juga: Volume Kendaraan Pribadi Meningkat di Hari Pertama PSBB Transisi

Polisi menghalau mobil pribadi yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan 24 April 2020 pukul 00.00 WIB. Polda Metro Jaya melarang kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang keluar dari wilayah Jabodetabek. Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan tersebut akan dilakukan di 18 titik pos pengamanan terpadu dan pos-pos check point di jalur tikus dan perbatasan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Polisi menghalau mobil pribadi yang membawa penumpang di jalan tol Jakarta-Cikampek untuk keluar ke Gerbang tol Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Larangan mudik mulai diberlakukan 24 April 2020 pukul 00.00 WIB. Polda Metro Jaya melarang kendaraan pribadi baik motor atau mobil dan kendaraan umum berpenumpang keluar dari wilayah Jabodetabek. Pemeriksaan dan penyekatan kendaraan tersebut akan dilakukan di 18 titik pos pengamanan terpadu dan pos-pos check point di jalur tikus dan perbatasan.

Kemudian, 29.280 kendaraan sisanya dicegak masuk ke wilayah Jakarta saat arus balik karena tidak memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) DKI Jakarta selama 27 Mei - 7 Juni 2020.

Pada kesempatan sama, Istiono juga menyatakan bahwa pelaksanaan operasi ketupat tahun ini berjalan aman, lancar, dan kondusif tanpa gangguan berarti.

Menurut dia, jumlah kecelakaan selama giat turun 31 persen jika dibandingkan dengan jumlah kecelakaan pada operasi ketupat tahun lalu, yakni 2.851 kejadian di 2019 menjadi 1.980 kejadian.

Baca juga: Larangan Mudik Selesai, Keluar Masuk Jakarta Masih Wajib SIKM

Petugas gabungan memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). Selama operasi pemeriksaan kepada masyarakat dari luar Jabodetabek yang ingin masuk ke Jakarta diharuskan menunjukkan SIKM, berdasarkan peraturan gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 yang mewajibkan membawa SIKM sebagai syarat memasuki wilayah Jakarta.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas gabungan memeriksa kendaraan di gerbang tol Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (28/5/2020). Selama operasi pemeriksaan kepada masyarakat dari luar Jabodetabek yang ingin masuk ke Jakarta diharuskan menunjukkan SIKM, berdasarkan peraturan gubernur (Pergub) Nomor 47 Tahun 2020 yang mewajibkan membawa SIKM sebagai syarat memasuki wilayah Jakarta.

Begitu pula untuk jumlah korban meninggal dunia, mengalami penurunan hingga 63 persen. Pada Operasi Ketupat 2020, jumlahnya sebanyak 418 korban sementara tahun lalu mencapai 1.116 korban.

"Saya ucapkan terima kasih pada instansi yang terlibat, TNI, instansi pemerintah, dan swasta, juga kepada satuan kepolisian lainnya telah bersinergi bersama-sama melaksanakan operasi ketupat sehingga berjalan lancar. Saya sangat apresiasi," kata Istiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com