JAKARTA, KOMPAS.com - Motor custom di Indonesia bisa dibilang sudah menjadi industri. Bahkan, pemimpin negara, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), juga beberapa kali menggunakan motor custom miliknya dalam kunjungan kerjanya.
Namun, hingga sekarang ini belum ada satu wadah atau asosiasi yang menampung semua pembuat motor custom, pemodifikasi, alias builder. Padahal, fungsi dari asosiasi ini bisa menjadi pintu untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah.
Baca juga: Biaya Uji Tipe Motor Custom Tembus Rp 20 Jutaan
Andi Akbar, builder dari Katros Garage, mengatakan, sebenarnya perlu dibuat asosiasi khusus untuk builder motor custom. Sebab, semua usaha pada dasarnya memang memerlukan adanya asosiasi.
"Tapi masalahnya, builder ini agak sensitif dan idealis, jadi agak susah. Kalau pun harus dibentuk asosiasi, harus dibantu sama pemerintah," ujar pria yang akrab disapa Atenk tersebut, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Atenk menambahkan, umumnya asosiasi dibentuk secara mandiri. Namun, jika demikian yang dikhawatirkan nantinya malah terjadi adanya perbedaan.
"Misalkan, yang berinisiatif mendirikan asosiasi ini mengajak beberapa builder lain. Builder lain yang tidak diajak bisa tersinggung. Lalu, builder yang tidak diajak ini bikin asosiasi juga. Malah ada dualisme nanti jadinya," kata Atenk.
Baca juga: Catat, Ini Syarat Bengkel Boleh Bikin Motor Custom
Selain itu, menurut Atenk, syarat bengkel yang bisa masuk menjadi anggota asosiasi juga perlu dibatasi, harus ada persyaratannya.
"Fungsi asosiasi nantinya akan menjadi pintu ke pemerintah. Jadi, tidak perlu suatu bengkel maju sendiri ke pemerintah, bisa dibantu oleh organisasi," ujar Atenk.
Hal yang senada disampaikan juga oleh Indra Pranajaya, builder dari Razzle Dazzle Chopper Works di Bandung. Indra mencontoh pada negara lain, seperti Amerika Serikat.
"Contohnya, di Amerika dulu ada Hamsters USA. Asosiasi ini dibentuk oleh Arlen Ness dan Dave Perowitz. Semua builder senior di Amerika tergabung semua di situ," kata pria yang biasa dipanggil Indra Bluesman tersebut.
Indra menambahkan, pemerintah juga harus fleksibel, karena dunia motor custom ini dunia yang berbeda dengan motor standar.
"Sebetulnya, menterinya juga yang harus mengerti dunia motor custom ini. Selain itu, juga pemerhati perkembangan dunia motor custom," ujar Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.