Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Jam Terbang Tinggi buat Jadi Ahli Ketok Magic

Kompas.com - 29/01/2020, 17:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bengkel ketok magic merupakan alternatif dari bengkel bodi yang memperbaiki kendaraan yang penyok. Pengerjaannya dilakukan dengan alat-alat sederhana dan dalam waktu yang singkat.

Supri, pemilik dari bengkel ketok magic Pak Haji Supri di Kalibata, Jakarta Timur, mengatakan kalau pengalaman tukang ketok magic itu penting ketika mengerjakan mobil yang penyok.

“Pengalaman itu sangat berpengaruh, lima tahun jadi tukang ketok magic saja masih kurang baik hasilnya, belum jadi ahli. Tukang-tukang di bengkel saya juga bisa dikatakan ada yang senior dan junior,” kata Supri kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Tren Bodi Lapis Carbon Kevlar, Sekadar Estetika atau Fungsional?

proses ketok magicKompas.com/Fathan Radityasani proses ketok magic

Pekerja yang ada di bengkel ketok magic juga dibagi menjadi dua yaitu tukang dan kenek. Tukang bertugas mengetuk bodi dari luar dan kenek memberikan dorongan dari dalam bodi mobil. Pembagian tugas tersebut berdasarkan keahliannya, jadi kenek dulu, baru jadi tukang.

“Tukang bertugas mengetuk bodi mobil dengan palu dan dialasi lempengan besi, sedangkan kenek mendorong dan menahan ketukan dari dalam bodi mobil menggunakan lempengan besi,” ucap Supri.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ketok Magic Pakai Ilmu Gaib?

Semua pegawai di bengkel ketok magic Pak Haji Supri memiliki tingkatan. Awalnya hanya bagian bongkar pasang bemper dan bodi, lalu menjadi kenek.

Kenek juga ada tingkatannya junior dan senior, setelah itu baru naik jadi tukang junior, lalu tukang senior.

“Pembagian gaji di sini bukan berdasarkan bulanan, tapi per pekerjaan. Gaji juga tergantung dari skill tukang dan keneknya. Tukang dan kenek yang senior memiliki gaji yang lebih besar dibanding yang junior,” ujar Supri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com