Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Ini Sebelum Ganti Oli Mesin pada Motor

Kompas.com - 10/06/2019, 12:03 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak merek pelumas di pasaran, hampir semua mengklaim sebagai yang terbaik atau paling cocok untuk sepeda motor. Tentu saja kondisi seperti ini membuat sejumlah pemilik motor sering mengganti merek oli, karena ingin memberikan yang terbaik untuk performa mesin.

Menanggapi hal itu, Harsoyo, Technical Trainer 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, pada dasarnya tidak masalah sering mengganti merek pelumas. Namun tetap sesuai dengan tingkat kekentalan (viskositas) dan oli dasar yang dianjurkan pabrikan.

Baca juga: Kaidah Oli Mesin Buat Oli Gardan SKutik

"Yang harus diperhatikan ialah tingkat kekentalannya dan juga basis olinya. Sebab hal itu menjadi rujukan yang sudah dibuat oleh pabrikan. Sebaiknya kita ikuti anjuran tersebut,"kata Harsoyo kepada kompas.com, belum lama ini.

Harsoy menambahkan, kekentalan oli berpengaruh pada kemampuan mesin. Pelumas yang terlalu kental akan memiliki efek memperberat kerja mesin, tetapi jika terlalu encer maka mesin mudah panas, oleh sebab itu harus disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.

Baca juga: Periksa Oli Mesin Motor itu Mudah, Bisa Sambil Ngabuburit

Sementara itu, untuk basis oli atau base oil, ada berbagai macam, yaitu mineral, semi sintetik dan full sintetik. Harsoyo mengatakan, setiap jenis pada dasarnya menggunakan bahan oli hampir sama, perbedaannya hanya kandungan aditif yang ditambahkan.

"Untuk itu kalau ditanya dari sisi produsen, kami selalu menyarankan konsumen memakai oli OEM. Di Suzuki ada oli OEM dengan merek SGO (Suzuki Genuine Oil). Oli ini sudah dirancang sesuai kebutuhan motor Suzuki, karena tiap motor punya spesifikasi tertentu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com