Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Plafon Kabin Mobil Jebol

Kompas.com - 23/10/2018, 13:22 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu masalah yang sering ditemui oleh pengrajin interior mobil, yaitu plafon atau atap bagian kabin turun. Apalagi mobil dengan status completely build-up/CBU alias impor.

Masalah tersebut terjadi biasanya setelah pemakaian di atas 10 tahun. Plafon itu terlihat turun atau tidak seperti biasanya, dan jika seperti itu harus segera diperbaiki, bahkan ada juga yang harus diganti.

Edy, pengamat sekaligus bos Vertue Concept mengatakan, penyebab utama dikarenakan perbedaan iklim antara negara yang memproduksi mobil tersebut dengan di Indonesia.

Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Interior Mobil yang Diterjang Tsunami

"Kalau di Indonesia kan tropis, panas jadinya, sedangkan di luar iklimnya banyak dan relatif dingin, jadi salah satu penyebabnya plafon menjadi turun," ujar Edy kepada Kompas.com beberapa waktu lalu di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Menurut pengalaman Edy, mobil yang mengalami masalah itu merupakan merek ternama dari produsen asal Jepang, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS).

Solusi

Ilustrasi peredam pada atap mobilCartens Ilustrasi peredam pada atap mobil

Edy menyarankan, jika memiliki mobil CBU seperti itu sebaiknya tempat parkir tidak tertutup, seperti di garasi. Ada baiknya diberikan ruang, agar ada sirkulasi udara, seperti di parkir di carport.

"Sebenarnya bukan karena sering diparkir di tempat panas saja, banyak faktor lain. Jadi sebaiknya selalu memperhatikan tempat penyimpanan mobil itu agar plafon bisa lebih awet lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com