Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Keliling Indonesia Pakai Motor ala Kristian Hansen

Kompas.com - 23/04/2024, 10:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertualang keliling Indonesia dengan segala pengalaman menjadi aktivitas seru buat dilakukan. Apalagi kalau pakai motor dan sendiri, harus banyak hal yang dipersiapkan.

Kristian Hansen, WNA Denmark yang sedang berkeliling Indonesia dua tahun terakhir ini, sudah mengunjungi 14 provinsi. Saat ini dia sedang berada di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Kristian bisa dibilang sudah mengunjungi berbagai daerah dengan budaya yang berbeda-beda. Tentu banyak hal juga yang dia persiapkan selama perjalanan tersebut.

Baca juga: Penyebab Penyerapan Insentif Motor Listrik Masih Belum Maksimal

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kristian Hansen ???????????????? (@thekristianhansen)

 

"Banyak hal (yang harus dipersiapkan). Saya pikir hal pertama yang harus dipersiapkan adalah perencanaan," kata Kristian kepada Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Motor tentunya harus dalam kondisi yang prima. Selain itu, direncanakan juga barang apa saja yang dibawa serta bagaimana menempatkannya di motor.

Setelah motor siap, rencanakan perjalanan mau ke mana saja. Setiap daerah punya tempat yang unik, jadi harus dipersiapkan dengan baik agar tidak kelewatan.

Baca juga: Bertualang di Indonesia Selama Dua Tahun, Hansen Merasa Sangat Beruntung

Perjalanan berkesan Kristian Hansen saat berada di Pulau Buton, Sulawesi TenggaraKRISTIAN HANSEN Perjalanan berkesan Kristian Hansen saat berada di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara

"Karena Indonesia itu sangat banya hal yang bisa dilihat dan dikunjungi, makanya harus direncanakan," ucap Kristian.

Selain itu, ketika jalan-jalan ke daerah yang berbeda, pikiran juga harus terbuka. Maksudnya adalah menerima orang baru, sampai melakukan hal-hal yang baru.

"Saya rasa banyak orang luar yang ke Indonesia punya ekspektasi yang berbeda. Misal suhu (cuaca) yang sama, dengan di sana, sampai sistem yang bekerja cepat. Tapi, di Indonesia tidak seperti itu," ucapnya.

Akhirnya pikiran yang harus dipersiapkan adalah menerima atau terbuka. Misal memang mau belajar tentang Indonesia maka akan disambut dengan baik, dan dibantu.

"Orang-orang di sana akan melihat itu (mau belajar) dan mereka langsung ajak seperti teman sendiri," kata Kristian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau