Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Tak Setuju Proton Dijual

Kompas.com - 28/02/2017, 15:23 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Pekan, KompasOtomotif – Saat ini produsen mobil nasional Malaysia, Proton, sedang mengevaluasi tawaran mitra strategis asing, dari Geely China dan perusahaan Perancis PSA Group. Dari berita yang beredar, kabarnya pemilik Proton saat ini DRB-Hicom, akan menjual 51 persen sahamnya.

Mengutip Paultan, Selasa (28/2/2017), mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menanggapi sinis rencana tersebut. Pria yang dianggap sebagai "bapak Proton" menentang gagasan untuk menyerahkan kontrol Proton kepada pihak asing, bahkan dirinya menyalahkan perdana menteri saat ini terkait kondisi kritis Proton.

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Datuk Seri Najib Tun Razak, sebelumnya membela usulan pemerintah, menyetujui Proton untuk memiliki mitra asing. Namun, saat ditemui baru-baru ini, dirinya mengatakan, Proton harus mencari mitra strategis, tetapi ini tidak berarti perusahaan tersebut harus dijual ke pihak asing.

"Ini (menemukan mitra) akan memberikan Proton suntikan teknologi baru dan pasar yang lebih besar. Ketika ada volume yang lebih besar dari penjualan, akan ada lebih banyak pekerjaan . Orang-orang adalah orang-orang yang akan mendapatkan keuntungan dari ini," ujar Najib.

"Kami tidak bermain di sini dengan menggunakan emosi dan berita palsu. Kami melakukan apa yang terbaik bagi masyarakat," ucap Najib, yang juga mengatakan bahwa pemimpin sebelumnya telah melakukan banyak kesalahan dalam menangani Proton.

"Saya tidak ingin berbicara tentang hal itu, tapi kami ingin memperbaikinya," kata Najib.

Dua perusahaan asing, PSA dan Geely, sudah mengonfirmasi, kalau mereka sudah melakukan penawaran untuk menjadi mitra strategis Proton. Sampai saat ini, pihak Proton masih belum mau terbuka, apakah ada penjualan saham atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com