Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pemodifikasi untuk Bertahan

Kompas.com - 20/07/2016, 08:01 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kesulitan yang dialami pebisnis modifikasi tanah air belum menemui titik terang. Harapan akan bisa tumbuh di 2016 belum didapat, bahkan semakin kurang bergairah, hingga pertengahan tahun ini.

Ariawan Wijaya, pemilik bengkel modifikasi Baru Motor Sport (BMS) mengatakan, ini jadi salah satu risiko yang dihadapi oleh pengusaha seperti dirinya. Modifikasi sendiri, diakuinya bukan sebuah prioritas bagi biker, jadi jika ada gejolak ekonomi sedikit akan terasa menurun performa bisnisnya.

“Realitanya modifikasi itu hobi, atau kebutuhan nomor tiga (tersier). Artinya memodifikasi atau tidak, pemilik sepeda motor tidak akan kenapa-kenapa. Nilai lebihnya hanya kepuasan dan gengsi saja,” ujar Ariawan saat berbincang dengan KompasOtomotif, Senin (18/7/2016).

Buat Sensasi

Ariawan melanjutkan, dirinya dan para modifikator terus berupaya untuk bisa menggairahkan kembali bisnis ini. Namun memang, setiap pebisnis modifikasi memiliki caranya masing-masing, untuk memancing target pasaragar kembali berkeinginan memodifikasi.

“Untuk BMS sendiri, yang dilakukan yaitu dengan terus mempelajari pasar dan memunculkan ide-ide baru yang mengagumkan, khususnya di dunia modifikasi. Usaha kami yaitu membuat sensasi dengan menghadirkan produk yang bisa mencuri perhatian,” tutur Ariawan.

Ariawan menambahkan, dengan seperti itu, harapannya akan semakin banyak lagi yang bergairah untuk memodifikasi. Tentu konsep tersebut harus out of the box (tidak biasa).

“Kami buat sensasi dan bisa membuat orang-orang terkagum-kagum sehingga terangsang. Jika berhasil dengan konsep baru tersebut, efek gaungnya bisa membuat para biker punya keinginan memodifikasi dan bisnis kembali bergairah. Bukan hanya untuk pasar premium tapi semuanya,” ujar Ariawan.

“Sebenarnya masih banyak cara lain, tetapi ini yang biasa kami lakukan,” ucap Ariawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com