Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buelton, Menyatukan Amerika dan Inggris di Yogyakarta

Kompas.com - 07/10/2012, 12:03 WIB

Yogyakarta, KompasOtomotif — Kustomfest 2012 memajang hasil kreasi kustom bernilai tinggi, bahkan kelas dunia. Salah satu yang dijadikan ikon adalah Buelton, sebuah sepeda motor beraliran café racer hasil karya tuan rumah, Lulut Wahyudi. Sepeda motor ini mengawinkan tiga budaya dan sudah mendapat penghargaan pada festival kustom Mooneyes di Jepang, tahun lalu.

Sepintas, budaya Jawa sangat kental terpahat di sekujur tubuh Buelton. Bodinya dipahat dari aluminium dengan ornamen kuningan, dan semuanya punya filosofi. Tema besar ornamen itu adalah Garuda, burung suci tunggangan Dewa Wisnu. ”Artinya, generasi muda harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat, seperti Garuda Wisnu yang berani berkorban untuk sesama,” papar Lulut ketika ditemui KompasOtomotif dalam Kustomfest 2012.

Sepakbor depan diukir dengan sosok Kolomokoro, makhluk raksasa penunggu tempat suci, mencerminkan retro classic cycles sebagai tempat suci untuk mencurahkan ide kreatif. Di belakangnya, pahatan Dewa Wisnu sebagai simbol hidup manusia, yang gerak-geriknya diawasi Tuhan. Sementara itu, tuas gas dibuat dari gagang keris Kinurung, lambang kekuatan sepeda motor.

”Saya ingin sepeda motor ini Indonesia banget, mewakili budaya Jawa selain Kyai Perkoso (sepeda motor kustom miliknya yang mengangkat batik). Dibuat dari aluminium dan kuningan, membutuhkan waktu lama karena tingkat kesulitannya tinggi. Karena itu, pada kontes, penggunaan aluminium mendapat poin lebih,” terang pria asli Yogya itu.

Tiga identitas
Konsep dasar Buelton adalah menggabungkan identitas Amerika, Inggris, dengan budaya Jawa, khususnya Yogyakarta. Mesinnya diambil dari Buell XB 12 berkapasitas 1.200 cc lansiran 2008, asli Amerika. Bodinya beraliran café racer, mengadopsi Norton Manx asal Inggris yang selalu menang dalam kejuaraan balap di era 1960-an. Sementara itu, ornamennya Yogyakarta banget.

”Saya berusaha menggabungkan berbagai gaya, tapi yang menonjol tetap Indonesia. Gaya Amerika dan Inggris dilengkapi oleh gaya Jawa yang dilakukan di Yogyakarta,” beber LT, sapaan akrab Lulut.

Untuk mengerjakannya, LT harus mengeset ulang seting mesin yang diperoleh dalam kondisi terurai. Setelah berhasil dirakit, mesin bertenaga sekitar 105 PS itu ”di-mark up” dengan mengganti camshaft, pemrograman, dan saluran buang. Tenaganya berhasil dinaikkan menjadi 120 PS dengan menaikkan kapasitas silinder menjadi 1.400 cc.

Tiga identitas itu mengantarkan Buelton menjadi sebuah sepeda motor kustom filosofi sendiri! 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com