JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini viral mobil dinas dengan pelat RI 24 diduga menggunakan jalur Transjakarta atau Busway.
Menanggapi hal tersebut Direktur Operasional dan Keamanan PT Transjakarta Daud Joseph menanggapi hal tersebut. Memang pada kondisi tertentu bisa saja kendaraan selain bus Transjakarta menggunakan Busway.
"Misalnya kondisi darurat, lalu kepala negara juga diizinkan. Namun, di luar dari itu tidak mendapatkan izin untuk masuk ke dalam Busway," kata Daud, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Salah Kaprah Penyebutan Busway, antara Bus dan Jalurnya
Sebenarnya ada toleransi seperti ini merupakan awal dari rusaknya aturan dan budaya di masyarakat. Seperti yang dikatakan Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia.
"Pemerintah harus tahu bahwa fasilitas jalur bus itu kan dibuat untuk kebutuhan masyarakat, yang lewat pun terbatas. Bukan untuk kepentingan pejabat dan lain-lain," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2025).
Baca juga: Konsumen Beli Truk Isuzu Pakai Uang Koin, Butuh 2 Hari buat Menghitung
Menanggapi ucapan Daud, Sony bilang kondisi darurat yang disebutkan bisa dikatakan rancu, tidak ada ukurannya. Bisa saja ke depannya ada alasan yang dibuat-buat demi bisa melewati busway.
"Sama seperti kasus strobo, bisa jadi pelajaran. Sekarang hampir semua mobil masyarakat pakai strobo, bukan pejabat, kan jadi carut marut," kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.