JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun terdengar klise, investasi dalam bentuk sepeda motor terus menjadi tren yang banyak diminati.
Baca juga: Baterai Baru Aletra L8s EV Diklaim Bisa Dipakai sampai 50 Tahun
Salah satu model yang sering dijadikan pilihan untuk investasi adalah Vespa.
Kendaraan ikonis ini tidak hanya menawarkan pengalaman berkendara yang menyenangkan, tetapi juga memiliki potensi nilai jual yang meningkat.
Vespa telah terbukti sebagai barang investasi yang menjanjikan, di mana harga jual second-nya sering kali lebih tinggi dibandingkan harga baru.
Baca juga: Mobil Listrik Sudah Punya Baterai tapi Masih Pakai Aki, Apa Fungsinya?
Muhammad Deny Kurniawan, salah satu pemilik Vespa Special 90 alias Vespa Darling, memberikan contoh konkret.
Pada tahun 2012, ia membeli Vespa tersebut seharga Rp 17,5 juta.
Kini, harga pasaran Vespa tersebut sudah melambung hingga tembus Rp 100 juta.
Baca juga: Aletra Gandeng Perusahaan Baterai China untuk Mobil Listriknya
Deny menegaskan, secara umum, Vespa memang memiliki potensi sebagai barang investasi. "Menurut saya, Vespa, mau Vespa apapun, bisa jadi barang investasi secara umum," tuturnya kepada Kompas.com pada Senin (13/1/2025).
Saat ini, bahkan memiliki Vespa Super atau Sprint tua pun cukup menjanjikan karena harganya tidak cenderung turun.
Namun, jika tujuan Anda adalah investasi, Deny menyarankan untuk memilih model-model yang langka. "Secara umum untuk Vespa Super, Sprint, dan Excel itu investasi juga, tapi kalau mohon maaf punya kemampuan lebih, langsung ambil saja yang jenis langka," ujar Deny.
Ia menambahkan, untuk mereka yang ingin melakukan investasi jangka panjang, sebaiknya memilih Vespa-Vespa yang langka dari tahun 50-an dan 60-an. "Kalau mau benar-benar untuk menyimpan dan jangka panjang buat dipelihara, bisa Vespa-Vespa yang langka tahun 50'an dan 60'an," imbuhnya.
Baca juga: Vespa Darling Viral, Kenapa Pecinta Vespa Tergila-gila?
Deny menjelaskan bahwa model Vespa yang harganya akan terus meningkat adalah yang populasinya sedikit.
Prinsip ekonomi menjelaskan bahwa harga naik ketika permintaan lebih tinggi daripada ketersediaan barang. "Vespa langka termasuk Vespa edisi spesial smallframe, yaitu Darling dan Primavera," katanya.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan beberapa model yang sangat diincar oleh para kolektor. "Kemudian untuk tahun 60'an itu ada Kongo dan VNB Cepuk. Di tahun 70'an, ada Sprint Veloce atau Bagol, kemudian di Super ada Spesial HUT DKI dalam rangka apresiasi tahun 1978," jelas Deny.
Baca juga: Penjualan Motor Tahun 2024 Tembus 6,3 Juta Unit
Melihat tren yang ada, Vespa tidak hanya berfungsi sebagai kendaraan, tetapi juga sebagai aset yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan.
Dengan memilih model yang tepat dan memahami pasar, para investor dapat memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan nilai lebih dari investasi mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.