JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang diduga Toyota Fortuner mengalami kecelakaan tunggal di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Selasa (14/1/2025). Bagian depan mobil hancur, ban copot dan posisi mobil terlentang.
Dalam video yang diunggah akun Instagram, Jakarta Informasi, belum ada keterangan resmi kejadian perkara. Namun mobil tersebut diduga tergelincir hingga terbalik karena kondisi jalan yang licin akibat hujan.
Baca juga: Apakah Perlu Menginjak Pedal Gas Saat Memanaskan Mesin Mobil?
"Hujan deres banget, nyampe ini gaes belum ada security, tolong security, ya Allah, ini di PIK 2, nabrak paan ini, ada orangnya gak yah," kata perekam video dikutip Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
View this post on Instagram
Menariknya saat ditengok, orang di dalam mobil masih sadar dan membuka pintu belakang. Terlihat ada dua orang di dalam mobil, dan salah satunya bisa bicara dengan jelas.
"Ada, iya gak apa-apa pak, aman," kata penumpang tersebut.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, pengemudi perlu lebih berhati-hati saat melewati kondisi jalan basah akibat hujan.
"Jangankan hujan deras, hujan rintik-rintik saja pasti kondisi permukaan jalan lebih licin," ujar Sony kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Baca juga: Indikasi Hyundai Creta Electric Segera Masuk Indonesia
"Sekalipun ban terbuat dari karet yang katanya keset, tetap saja kondisi hujan bisa menciptakan lapisan air diantara ban dengan alas jalan yang membuat grip ban berkurang," ujarnya.
Sony mengatakan, kondisi jalan licin karena hujan mudah membuat mobil selip. Oleh karena itu kehati-hatian menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan di jalan raya saat cuaca buruk.
Baca juga: Awal 2025, Perusahaan Otomotif Masih Membaca Kondisi
"Pada kondisi tersebut (selip) dibutuhkan kematangan dalam menentukan kecepatan kendaraan. Penyakit terbesar adalah selip, jika selip apa yang harus dilakukan dan mampu tidak mengendalikannya," ujar Sony.
Salah satu pakar safety driving di Indonesia ini mengatakan, saat kondisi jalan licin akibat hujan maka hal pertama yang mesti dilakukan ialah mengurangi kecepatan mobil.
"Biasakan mengurangi kecepatan kendaraan 20 persen - 30 persen dan usahakan bermanuver (koreksi setir, berbelok, pindah lajur, gas dan rem) secara lembut untuk menekan gejala hilang keseimbangan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.