JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tidur merupakan salah satu alat pengatur kecepatan lalu-lintas yang paling banyak digunakan di jalan-jalan perkotaan.
Meski bentuknya sederhana, polisi tidur terbukti efektif dalam mengurangi kecepatan kendaraan yang kemudian diyakini menurunkan jumlah kecelakaan di jalan raya.
Baca juga: Tips Merawat Wiper Agar Tetap Optimal di Saat Musim Hujan
Polisi tidur pertama kali diciptakan oleh Arthur Holly Compton, asal Amerika Serikat (AS). Pria kelahiran di Wooster, Ohio, Compton ini merupakan seorang fisikawan.
Pada tahun 1953, Arthur Holly Compton, yang juga penerima Hadiah Nobel, merancang alat yang ia sebut "traffic control bump" atau "Holly hump," sebelum akhirnya dikenal sebagai polisi tidur.
Dilansir dari sinoconcept.co.uk, ide membuat polisi tidur muncul saat Compton menjabat sebagai rektor Universitas Washington di St. Louis, Missouri, AS.
Baca juga: Beli Mitsubishi Fuso eCanter Belum Termasuk Charger
Saat itu dia merasa terganggu dengan kecepatan kendaraan yang melintas di sekitar Brookings Hall, sementara jumlah kecelakaan juga meningkat di seluruh penjuru Amerika.
Pada saat itu, pabrikan mobil dan sepeda motor berlomba untuk menyempurnakan bagian teknis yang membuat kendaraan melaju kencang. Tapi di satu sisi peraturan lalu-lintas masih sangat terbatas.
Melihat potensi bahaya oleh kendaraan yang melaju cepat dan para pejalan kaki, Compton mulai mencari cara untuk mengurangi kecepatan kendaraan dengan menggunakan pengetahuan fisikanya.
Dia merancang polisi tidur berbentuk gundukan, baik gundukan tunggal maupun gundukan ganda dengan sisi miring dan bagian tengahnya lebih tinggi sekitar 7 inci atau 17,7 cm.
Baca juga: Kejar TKDN, Aletra Bakal Produksi Baterai EV Sendiri
Desain polisi tidur ini segera diterima dan diterapkan di luar kampus, bahkan cepat menyebar ke berbagai negara bagian di Amerika Serikat.
Kini desain polisi tidur ciptaan Compton menjadi dasar bagi berbagai langkah pengurangan kecepatan kendaraan di seluruh dunia.
Negara-negara di seluruh dunia tidak ragu untuk mengalokasikan dana guna menambah jumlah polisi tidur, terutama di daerah dengan tingkat kemacetan tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.